Garut, Berita Nusantara 89. – Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, menyatakan dukungannya terhadap ekspor produk hasil karya Warga Binaan Lapas Kelas IIA Garut berupa tirai dan layar peneduh (coir shade) berbahan serabut kelapa ke pasar Eropa. Agus menyampaikan dukungan tersebut saat meninjau Ruang Kegiatan Kerja Lapas pada Rabu (16/7/2025).
Agus mengapresiasi kreativitas para Warga Binaan dalam menghasilkan produk berkualitas yang bernilai jual tinggi. Ia menilai, potensi ekspor tidak hanya membatasi pada tirai serabut kelapa, tetapi juga bisa mengambangkan produk lain seperti kopi dan komoditas lokal khas daerah.
“Bagus juga ini bisa tembus ke Eropa. Tolong maksimalkan karya Warga Binaan untuk ekspor, jangan berhenti di tirai saja. Kita cari potensi lainnya juga,” ucap Agus.
Ia menambahkan bahwa bahan baku produk tersebut berasal dari beberapa Lapas lain, seperti Ciamis, Cirebon, dan Sumedang. Oleh karena itu, ia mendorong integrasi antar Lapas agar dapat merasakan manfaat ekonomi dan sosial yang bisa lebih luas.
Sementara itu, Kalapas Garut, Rusdedy, mengungkapkan bahwa mereka telah mengekspor produk-produk tersebut ke Prancis dan Korea Selatan. Atas keberhasilan ini, Warga Binaan yang terlibat memperoleh premi sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi mereka dalam produksi.
“Selama berada di Lapas, mereka tetap produktif. Bahkan ada penghasilan yang bisa mereka gunakan untuk kebutuhan pribadi, membantu keluarga, dan menabung,” kata Rusdedy.
Warga binaan melakukan kegiatan produksi bekerja sama dengan pihak ketiga sebagai penyedia bahan mentah dan penyalur produk. Sedangkan Lapas bertanggung jawab atas pelatihan, fasilitas, dan tenaga kerja dari Warga Binaan.
Menurut Rusdedy, kegiatan ini tidak hanya mendukung program pembinaan kemandirian, tetapi juga berkontribusi pada pendapatan negara melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
