Magetan, Berita Nusantara 89. Fenomena sound horeg yang gemuruh menggema di berbagai acara khidmat hingga karnaval viral turut melahirkan sosok yang “penemu” tren tersebut. Edi Sound, atau Thomas Alva Edi Sound Horeg, menjadi pusat perhatian karena kiprahnya dalam mempopulerkan sound system berdaya besar itu.
Edi Sound—nama populer yang melekat pada pria asal Blitar tersebut setelah videonya menjadi viral di media sosial. Ia mendapat julukan plesetan dari Thomas Alva Edison sebagai yang ‘menciptakan’ format sound horeg di tanah air.
Meski begitu, nama aslinya belum publik ketahui secara resmi. Di platform TikTok, akun miliknya @memed_potensio sering mendapatkan perhatian besar dari netizen.
Bisnis Sound: Bukan Pekerja Formal
Edi tidak berprofesi sebagai pegawai kantoran. Penghasilan utamanya berasal dari bisnis sound system. Ia menjalankan secara mandiri maupun sebagai operator dari salah satu perusahaan rental besar. Ia pernah bergabung dengan Brewog Audio di Blitar, di mana ia bertugas sebagai operator untuk mengelola operasional sound besar.
Sebelum itu, ia sudah meniti karier di usaha sound rumahan sejak awal 2000-an. Keahlian mengatur daya suara bass ekstrem membuatnya sering menjadi operator utama dalam banyak acara di Kabupaten Blitar dan sekitarnya.
Seberapa Besar Penghasilan Thomas Alva Edi Sound Horeg
Sulit menyebutkan angka pasti, namun beberapa gambaran memberikan estimasi:
- Setiap acara sewaan sound horeg belasan subwoofer ini memiliki tarif mulai puluhan juta per malam.
- Per putaran acara, operator bahkan bisa mendapat penghasilan tambahan berupa saweran dari penonton atau penyewa. Dalam pengalaman beberapa operator di wilayah lain, saweran bisa mencapai Rp1 juta per lagu tergantung keterlibatan dan interaksi dengan penonton.
- Secara keseluruhan, pendapatan kotor satu acara besar bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah, terutama jika dalam beberapa hari berturut-turut.
Sebagai contoh, penyedia sound besar mencatat omzet Rp 20–30 juta per malam dengan tarif menyentuh Rp 60–70 juta. Tarif ini tergantung fasilitas tambahan seperti lighting dan videotron.
Sekalipun kontroversial, fenomena sound horeg memberikan dampak ekonomi signifikan. Dari rental sound hingga puluhan juta rupiah serta pendapatan bagi pedagang dan pihak lokal yang mendukung event tersebut.
Para operator seperti Edi Sound dan penyedia spektrum lain juga ikut merasakan efek ekonomi ini secara langsung.
Kontroversi
Meskipun menndapat julukan inspirator atau pencetus sound horeg, Edi Sound tampak santai menanggapi gelar itu. Ia menyebut bahwa tren ini lebih merupakan gabungan kreativitas komunitas daripada satu tokoh tunggal.
Beberapa pihak juga mengkritik durasi dan volume sound horeg yang kerap menggangu lingkungan sekitar. Namun bagi operator seperti Edi, aktivitas ini tetap sebagai seni audio.
Edi Sound Horeg adalah figur sentral di balik popularitas sound system horeg yang memukau lewat dentuman ekstrim. Meskipun penghasilannya tidak berwujud gaji tetap, tetapi pemasukan dari sewa, event, serta saweran cukup besar. Dengan potensi pendapatan ratusan juta rupiah selama periode acara. Sosoknya yang viral pun memberikan gambaran tentang mekanisme ekonomi kreatif berbasis audio yang tumbuh di Indonesia.