Jakarta, Berita Nusantara89. Gempa bumi besar mengguncang kawasan timur Rusia dengan kekuatan mencapai magnitudo 8,7. Getaran kuat ini terjadi di wilayah Kamchatka, sebuah semenanjung yang berbatasan langsung dengan Samudra Pasifik. Guncangan terjadi pada Selasa pagi waktu setempat, menyebabkan kepanikan luar biasa di sejumlah kota dan desa pesisir.
Dalam hitungan menit, gelombang tsunami mulai terbentuk dan menghantam sejumlah wilayah. Air laut naik secara tiba-tiba dan menerjang daratan, membawa material bangunan dan kendaraan yang tak sempat warga selamatkan. Banyak penduduk melarikan diri ke dataran tinggi begitu menyadari air laut bergerak secara tidak biasa.
Sejumlah bangunan mengalami kerusakan parah, termasuk satu gedung taman kanak-kanak yang runtuh sebagian. Dinding dan atapnya roboh setelah gempa mengguncang selama hampir satu menit. Saat itu, guru dan staf pengajar langsung mengevakuasi anak-anak yang masih berada di dalam kelas. Tidak ada korban jiwa dalam insiden di sekolah tersebut, namun sejumlah anak mengalami luka ringan akibat serpihan bangunan.
Gempa Rusia Picu Tsunami Hingga 4 Meter
Tak lama setelah gempa, tsunami setinggi 3 hingga 4 meter telah menghantam beberapa wilayah di Kamchatka. Rusia langsung menginstruksikan evakuasi massal dari kawasan pesisir.
Jepang pun tak mau ambil risiko. Pemerintah Jepang mengeluarkan peringatan tsunami dan meminta masyarakat di sepanjang pantai Pasifik dari Hokkaido hingga Kyushu untuk segera evakuasi.
Selandia Baru, Filipina, hingga Hawaii juga masuk dalam radar peringatan karena berada di zona Cincin Api Pasifik yang rawan gempa dan tsunami.
Tsunami yang terjadi tidak hanya berdampak di wilayah Rusia, tetapi juga memicu peringatan serupa di beberapa negara lain di kawasan Pasifik. Beberapa gelombang laut tercatat mencapai tinggi lebih dari dua meter, meskipun sebagian wilayah hanya menerima dampak ringan. Otoritas setempat tetap menyarankan warga untuk menjauh dari garis pantai karena gelombang susulan masih mungkin terjadi dalam beberapa jam setelah gempa.
Hingga siang hari, aktivitas pelayaran dan penerbangan di kawasan terdampak tutup sementara. Jalur logistik dan distribusi bahan pokok pindah ke jalur darat agar bantuan tetap bisa tersalurkan. Tim ahli seismologi masih memantau potensi gempa susulan yang bisa memperburuk situasi.
Pemerintah pusat menyampaikan imbauan kepada seluruh warga agar tetap tenang dan mengikuti arahan dari otoritas resmi. Layanan informasi darurat buka selama 24 jam untuk menjawab pertanyaan warga dan mengoordinasikan bantuan.
Sementara itu, pemulihan infrastruktur dan perbaikan bangunan publik akan segera mulai. Fokus utama pemerintah adalah memastikan keselamatan penduduk serta menstabilkan kondisi sosial di wilayah yang terdampak langsung.
Gempa ini menjadi pengingat bahwa kawasan Cincin Api Pasifik masih menyimpan potensi ancaman bencana yang sangat besar. Kesiapsiagaan dan kecepatan respons menjadi kunci dalam mengurangi dampak yang bisa timbul dari peristiwa semacam ini. Pemerintah menekankan pentingnya edukasi bencana dan simulasi evakuasi rutin agar masyarakat dapat bertindak cepat saat bencana datang.