Mutasi TNI : 6 Pangdam, 42 Perwira Tinggi

Berita17 Dilihat
banner 468x60

Jakarta, Berita Nusantara 89. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menetapkan mutasi besar-besaran terhadap 42 perwira tinggi dari tiga matra TNI. Rotasi ini termasuk penunjukan enam Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) baru. Selanjutnya mereka akan memimpin enam Kodam yang baru di berbagai wilayah strategis Indonesia.

Keputusan mutasi tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1033/VIII/2025 yang berlaku efektif sejak terbit. Rotasi ini bertujuan memperkuat struktur komando teritorial, meningkatkan daya tangkal pertahanan, serta mempercepat respons terhadap dinamika keamanan di daerah.

Enam Pangdam Baru Dalam Mutasi TNI

Enam perwira tinggi yang mendapat amanah memimpin Kodam baru adalah :

  1. Mayjen Kristomei Sianturi. Sebelumnya menjabat Kepala Pusat Penerangan TNI, kini memimpin Kodam XXI/Radin Inten yang membawahi Lampung dan Bengkulu.
  2. Mayjen Lucky Avianto. Sebelumnya mantan Perwira Staf Ahli Tingkat III bidang Hubungan Internasional Panglima TNI ini menjadi Pangdam XXIV/Mandala Trikora. Selanjutnya Kodam ini membawahi wilayah Papua Selatan dan Merauke.
  3. Mayjen Agus Hadi Waluyo. Sebelumnya merupakan Komandan Pusat Kesenjataan Artileri Medan kini memimpin Kodam XIX/Tuanku Tambusai di wilayah Riau dan sekitarnya.
  4. Mayjen Arief Gajah Mada. Sebelumnya Asisten Personel Kepala Staf Angkatan Darat kini memimpin Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol, yang meliputi Padang, Sumatera Barat, dan Jambi.
  5. Mayjen Zainul Arifin – Sebelumnya Menempati posisi Pangdam XXII/Tambun Bungai, mencakup Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
  6. Mayjen Jonathan Binsar Parluhutan Sianipar – Sebelumnya Memimpin Kodam XXIII/Palaka Wira yang mengawasi Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah.

Langkah Strategis TNI

Pembentukan enam Kodam baru merupakan langkah strategis untuk memperluas jangkauan komando di wilayah yang memiliki nilai geopolitik tinggi. TNI menargetkan struktur baru ini mampu memperkuat koordinasi antar-satuan, memaksimalkan fungsi intelijen, serta mempercepat mobilisasi pasukan di titik-titik rawan.

Jenderal Agus Subiyanto menegaskan bahwa penataan ulang komando teritorial ini merupakan bagian dari rencana modernisasi TNI. Selanjutnya dengan adanya Kodam baru, distribusi komando menjadi lebih proporsional dan efektif, terutama di daerah perbatasan dan kawasan rawan konflik.

Proses Transisi

Para Pangdam baru akan menjalani serah terima jabatan dalam waktu dekat. TNI telah menyiapkan rangkaian upacara resmi di markas masing-masing Kodam sebagai tanda masa kepemimpinan yang baru. Proses transisi sesuai prosedur dan melibatkan koordinasi dengan pemerintah daerah, aparat kepolisian, serta tokoh masyarakat setempat.

Selain enam Pangdam, mutasi ini juga melibatkan pergantian jabatan strategis lain di tubuh TNI. Lebih lanjut termasuk mutasi posisi di Mabes TNI, Mabes Angkatan, dan satuan-satuan khusus. Rotasi ini akan mampu memunculkan ide-ide segar dan memperkuat sinergi antar-matra.

TNI menaruh harapan besar pada para Pangdam baru. Hal ini penting untuk meningkatkan stabilitas keamanan, memperkuat pembinaan teritorial, dan memastikan seluruh prajurit siap menghadapi ancaman. Jajaran Kodam mendapat instruksi untuk memperkuat hubungan dengan masyarakat serta mendukung pembangunan daerah melalui program kemanunggalan TNI–rakyat.

Dengan rotasi dan penunjukan ini, TNI menegaskan komitmennya untuk terus beradaptasi dengan perkembangan lingkungan strategis. Termasuk dalam mempertahankan kedaulatan negara, dan menjamin keamanan seluruh wilayah NKRI.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *