Jakarta, Berita Nusantara 89. Staf Khusus AHY di Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Herzaky Mahendra Putra, mengeluarkan bantahan keras terhadap tuduhan yang viral. Bantahan mengenai rombongan Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyalip mobil Sri Sultan Hamengku Buwono X, ketika berhenti di lampu merah. Herzaky menilai tuduhan tersebut tidak berdasar dan muncul tanpa fakta kuat.
Menurut Herzaky, narasi yang beredar—bahwa rombongan AHY melewati mobil Sultan HB X dalam situasi lampu merah—keliru. Ia menjelaskan bahwa rombongan AHY telah meninggalkan lokasi kegiatan sekitar 30 menit sebelum keberangkatan Sultan. Dengan demikian, secara kronologi, tidak mungkin kelompok menteri malah berada di belakang dan kemudian menyalip.
Dia menyayangkan cara penyampaian tuduhan di media sosial dan pemberitaan yang belum melalui proses cek fakta. Herzaky menegaskan bahwa sebelum membuat pernyataan publik, sebaiknya bertanya langsung agar tidak menciptakan kesimpulan yang simpang siur. Ia juga menyoroti peran staf humas yang memberikan pernyataan terbuka tanpa konfirmasi yang jelas.
Herzaky yang bertugas sebagai Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Informasi Publik menegaskan bahwa tuduhan ini tak berdasar. Ia menyatakan bahwa dalam kunjungan kerja di wilayah Gunungkidul, rombongan AHY tidak menggunakan kendaraan plat merah. Dia juga mengajak masyarakat dan media untuk mencari kejelasan, misalnya dengan mengecek plat kendaraan yang melintas untuk memastikan instansi terkait.
Dalam tanggapannya, Herzaky meminta agar pengguna media sosial lebih berhati-hati dan bertanggung jawab. Ia mengingatkan bahwa kebebasan bermedia sosial bukanlah ruang tanpa batas, melainkan harus dengan akurasi dan etika. Menurutnya, unggahan yang menuding tanpa dasar dapat merugikan pihak-pihak yang tertuduh.
Viral Rombongan Tut Tut Wok Wok Menyalip Mobil Sultan HB X Di Lampu Merah
Insiden tuduhan ini muncul setelah viral video yang menunjukkan mobil Sultan HB X berhenti di lampu merah. Namun kemudian terlihat menyalip oleh rombongan kendaraan dengan pengawalan Tut Tut Wok Wok. Banyak pengguna media sosial menyimpulkan bahwa rombongan tersebut adalah tim menteri AHY yang mendampingi Sultan. Namun penjelasan dari Herzaky membalik narasi tersebut, dengan menyatakan bahwa urutan keberangkatan rombongan sudah berbeda.
Sebelumnya, mobil Sultan HB X pernah menjadi sorotan saat tindakan penyalipan oleh rombongan pengawal. Hal ini terjadi ketika kendaraan gubernur berhenti pada lampu lalu lintas di wilayah Gunungkidul. Dalam insiden itu, warga dan media membahas soal penggunaan fasilitas pengawalan dan etika berlalu lintas pejabat publik. Di tengah kontroversi itu, posisi staf publik dan pejabat untuk menjaga sikap adil dan tidak membiarkan spekulasi tumbuh tanpa konfirmasi.
Kejadian ini membentuk pelajaran penting tentang pentingnya klarifikasi dan fakta dalam ruang publik. Ketika tudingan tanpa dasar menyebar dengan cepat, reputasi seseorang atau institusi dapat terkena dampak negatif. Herzaky berharap, pihak-pihak termasuk pejabat, humas, dan pengguna media sosial—lebih mengedepankan cek fakta dan tanggung jawab dalam menyampaikan informasi.