Jakarta, Berita Nusantara 89. Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap fakta mengejutkan tentang penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Berdasarkan hasil survei nasional terbaru, sekitar 85,5 persen pengguna narkoba terpengaruh oleh faktor pertemanan. Data ini menunjukkan bahwa lingkungan sosial memiliki peran besar dalam mendorong seseorang untuk mencoba narkoba.
Kepala BNN, Suyudi Ario Seto, menjelaskan bahwa dari total populasi penyalahguna narkoba di Indonesia yang mencapai sekitar 3,33 juta jiwa atau 1,73 persen dari total penduduk, sebagian besar berada pada kategori “coba pakai”. Hal ini menandakan bahwa banyak pengguna yang awalnya hanya terpengaruh rasa ingin tahu atau ajakan teman.
Menurutnya, persoalan narkoba bukan hanya urusan hukum, melainkan juga menyangkut aspek sosial, ekonomi, kesehatan, hingga pertahanan nasional. Penyalahgunaan narkoba berdampak luas terhadap masa depan generasi muda karena dapat menurunkan produktivitas, merusak hubungan sosial, dan menghancurkan potensi sumber daya manusia.
BNN : Lingkungan Pertemanan Jadi Faktor Utama
BNN menilai bahwa lingkungan pertemanan adalah pintu masuk terbesar bagi seseorang terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba. Tekanan sosial dan keinginan untuk diterima dalam kelompok sering kali membuat remaja dan pemuda sulit menolak ajakan untuk mencoba. Dalam banyak kasus, seseorang yang awalnya hanya ingin “ikut-ikutan” akhirnya kecanduan dan sulit keluar dari jeratan zat berbahaya tersebut.
Suyudi menegaskan bahwa pencegahan harus memulainya dari lingkup terkecil, yakni lingkungan sosial. Peran keluarga, sekolah, dan komunitas sangat penting dalam membangun ketahanan diri anak muda terhadap pengaruh negatif teman sebaya.
Sebagai langkah nyata, BNN terus memperkuat program pencegahan melalui edukasi di sekolah, kampus, serta organisasi kepemudaan. BNN juga mendorong pembentukan duta antinarkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa agar pesan bahaya narkoba dapat tersampaikan langsung oleh rekan sebaya.
Selain itu, BNN menekankan pentingnya pendekatan rehabilitasi bagi penyalahguna. Mereka sebagai korban yang membutuhkan pertolongan, bukan semata-mata pelaku kriminal. Dengan dukungan keluarga dan masyarakat, mantan pengguna bisa kembali berfungsi produktif dalam kehidupan sosial.
Generasi Muda Sebagai Garda Terdepan
Kepala BNN berharap generasi muda menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba. Pemuda agar lebih selektif dalam memilih teman dan berani menolak ajakan negatif. Lingkungan positif dan komunitas kreatif dapat menjadi benteng kuat melawan pengaruh narkoba.
Dengan memperkuat pertemanan yang sehat dan kegiatan positif, angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia agar terus menurun. BNN juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk aktif melapor jika menemukan penyalahgunaan narkoba di sekitar mereka agar dapat segera rehabilitasi.
Data BNN menjadi peringatan penting bagi masyarakat, terutama orang tua dan generasi muda. Faktor pertemanan terbukti menjadi penyebab utama seseorang mencoba narkoba. Karena itu, membangun lingkungan sosial yang sehat dan mendukung merupakan langkah paling efektif untuk mencegah generasi muda kehilangan masa depannya akibat narkoba.


 
																						 
 





