IGK Manila, Tokoh Olahraga Nasional Yang Meninggal Hari Ini

Berita43 Dilihat
banner 468x60

Jakarta, Berita Nusantara 89. Kabar duka datang dari keluarga besar Partai NasDem. Mayor Jenderal (Purn.) I Gusti Kompyang (IGK) Manila, Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem, tutup usia pada Senin, 18 Agustus 2025, sekitar pukul 08.59 WIB di Rumah Sakit Bunda Menteng, Jakarta Pusat. Almarhum meninggal di usia 83 tahun.

Berita kepergian IGK Manila menjadi kehilangan besar tidak hanya bagi keluarga dan kerabat dekat, tetapi juga bagi dunia politik, militer, serta olahraga nasional. Sosoknya yang tegas, disiplin, sekaligus humanis dalam membina kader-kader muda. Sebagai Gubernur ABN, almarhum berperan penting dalam merumuskan pendidikan kebangsaan dan ideologi bagi generasi baru di Partai NasDem.

Partai NasDem langsung menyiapkan prosesi penghormatan terakhir. Jenazah akan disemayamkan di Aula Akademi Bela Negara, Jakarta Selatan, sehingga para sahabat, kader, dan tokoh nasional bisa memberikan penghormatan. Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, juga menginstruksikan seluruh jajaran untuk memberikan penghormatan terbaik bagi almarhum.

“NasDem kehilangan seorang mentor dan sahabat sejati. Opa Manila telah memberikan pengabdian tanpa pamrih demi bangsa dan negara,” ujar Surya Paloh dalam pernyataannya.

IGK Manila : Dari Militer, Olahraga hingga Politik

Selain di dunia politik, IGK Manila juga meninggalkan jejak panjang di dunia militer. Ia merupakan lulusan Akademi Militer Nasional tahun 1964, kemudian meniti karier hingga berpangkat Mayor Jenderal TNI AD. Berbagai jabatan strategis pernah beliau dapatkan, seperti Wakil Komandan Pusat Polisi Militer, Kapomdam IV/Sriwijaya, hingga Staf Ahli Panglima ABRI. Pengalaman panjang ini menjadikannya figur dengan wawasan militer yang luas sekaligus disiplin tinggi.

Di luar itu, almarhum juga aktif dalam dunia olahraga. IGK Manila pernah menjadi manajer Timnas Indonesia ketika meraih medali emas sepak bola SEA Games 1991 di Manila, Filipina. Prestasi tersebut sebagai salah satu momen paling bersejarah dalam dunia sepak bola Indonesia. Selain itu, ia juga membawa Persija Jakarta menjadi juara Liga Indonesia pada tahun 2001. Tak hanya di sepak bola, IGK Manila juga sebagai “Bapak Wushu Indonesia” berkat dedikasinya mengembangkan olahraga bela diri tersebut.

Karier panjang dan kiprah multitalenta membuat kawan dan lawan menyengani IGK Manila. Ia sebagai sosok yang mampu menjembatani disiplin militer, semangat olahraga, dan komitmen politik dalam satu pengabdian yang utuh untuk bangsa.

Rangkaian penghormatan terakhir di ABN sebelum jenazah menuju RS Gatot Soebroto untuk prosesi kremasi pada Rabu, 20 Agustus 2025, pukul 11.00 WIB. Prosesi tersebut dengan upacara kebesaran sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan dedikasinya.

Bagi Partai NasDem, IGK Manila bukan hanya pejabat tinggi partai, melainkan teladan sekaligus guru yang telah mewariskan semangat nasionalisme. Sementara bagi masyarakat luas, almarhum adalah figur yang meninggalkan catatan penting dalam sejarah olahraga dan militer Indonesia.

Kepergian IGK Manila menutup satu babak penting perjalanan hidup seorang tokoh bangsa. Namun, warisan pemikirannya, kontribusi di bidang olahraga, dan dedikasi di dunia politik akan terus kita kenang sebagai inspirasi bagi generasi mendatang.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan