KDM dan Rayyanza Cipung Berbalas Video Tentang Barak Militer

Berita25 Dilihat
banner 468x60

Jakarta, Berita Nusantara 89. – KDM atau Kang Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat memasukkan siswa bermasalah ke barak militer untuk membina mereka. Program ini menuai pro dan kontra, dan semakin menjadikan sosok KDM semakin terkenal di Indonesia. Bahkan Rayyanza alias Cipung, putra kedua Raffi Ahmad dan Agita Slavina membuat video agar TK masuk ke barak militer.

Alasan kebijakan ini pun menjadi fenomenal lantaran ada banyak orang tua yang seakan mengancam anaknya jika bermasalah akan melaporkannya ke Dedi Mulyadi. Memasukkan ke barak militer juga menjadi candaan orang tua bagi anak mereka yang bermasalah. Berbagai kalangan bahkan berlomba-lomba membuat video ke Dedi Mulyadi. Ada yang membuat janji untuk menjadi anak baik.

banner 336x280

KDM dan Rayyanza Berbalas Video

Salah satunya video Rayyanza, putra kedua Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. Rayyannza menyebut dirinya tidak bermain iPad dan pintar karena memakan makanan bergizi. Tak hanya itu, Ryanza juga mengundang Dedi Mulyadi untuk berkunjung ke rumahnya.

Dedi Mulyadi menanggapi video Rayyanza, beliau menyebut Ryanza tumbuh menjadi anak baik, tidak berlebihan main iPad, dan mengonsumsi makanan bergizi.

” Hai buat Rayyanza, Jane, dan Junai, kamu harus taat sama mama dan papanya ya, harus rajin sekolahnya, terus jangan main iPad terus. Ya. Kemudian buat Rayanza banyak makan sayur dan buah biar jadi sehat badannya. Ini kalau tidak pada nurut ketiga-tiganya, Pak Gubernur nanti datang loh ke rumahnya dibawa aja ke barak militer suruh ikut latihan. Ya, ayo ingat jangan sampai melawan sama mama dan papa. Main iPad terus, makan-makanan yang berkualitas, bergiji, terutama makan sayur dan buah buat semuanya. Salam dari Om Dedi,” ujar Dedi Mulyadi.

Sebelumnya KDM mengeluarkan program untuk memasukkan remaja yang bermasalah ke barak militer. Program ini untuk membentuk disiplin, mental, tanggung jawab dan moral remaja tersebut. Juga untuk menjauhkan mereka dari perilaku negative seperti tawuran, mabuk dan narkoba.

Program ini dengan membina mereka di barak militer dalam periode tertentu. Personel militer akan membina mereka dengan materi materi olahraga, kesenian, minat dan bakat dan pola hidup sehat.

Meskipun menuai kontroversi, namun banyak masyarakat yang memberikan apresiasi. Mereka menilai program ini merupakan solusi untuk membentuk karakter siswa dan memupuk semangat kebangsaan. Beberapa orang pun meragukan efektivitasnya dan menganggapnya sebagai bentuk kekerasan dan pelanggaran HAM.

Anda memilih pro atau kontra ?

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *