Jakarta, Berita Nusantara 89. Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kementerian Imipas) mencatat capaian gemilang dalam satu tahun kinerjanya. Melalui berbagai program inovatif, Kemenimipas berhasil berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional. Menjadikan lembaga pemasyarakatan bukan hanya tempat pembinaan, tetapi juga pusat produksi pangan berkelanjutan.
Selama tahun pertama masa kerja, Kementerian Imipas melakukan transformasi besar-besaran di berbagai wilayah binaan. Lahan di sekitar lembaga pemasyarakatan kini menjadi kawasan pertanian terpadu. Dengan melibatkan warga binaan dalam kegiatan produktif seperti pertanian, peternakan, dan perikanan. Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa program pemasyarakatan dapat berperan langsung dalam memperkuat ketahanan pangan di Indonesia.
Di bawah kepemimpinan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, Kemenimipas raih hasil monumental di berbagai hasil panen dalam satu tahun kerja nyata. Catatan gemilang tersebut dalam video bertajuk “MENTERI IMIPAS RI SETAHUN, BERGERAK, BERDAMPAK” di akun media sosial Menteri Imipas, Senin (20/10).
“Pembinaan warga binaan kini berfokus pada dampak sosial dan ekonomi nyata. Pulau Nusakambangan kini bertransformasi menjadi kawasan ketahanan pangan terpadu, tempat Warga Binaan diberdayakan dalam pertanian, peternakan, perikanan, serta industri produktif lainnya,” tulis Menteri Agus.
Kementerian Imipas Program : Hilirisasi dan Pemberdayaan Warga Binaan
Salah satu program unggulan Kementerian Imipas dalah penanaman ribuan bibit kelapa sebagai bagian dari proyek hilirisasi kelapa nasional. Program ini tidak hanya meningkatkan produktivitas pangan, tetapi juga menciptakan nilai tambah ekonomi. Masyarakat sekitar dan warga binaan terlibat langsung dalam proses penanaman, pemeliharaan, hingga pengolahan hasil panen.
Kemenimipas juga mengembangkan pelatihan keterampilan bagi warga binaan dalam bidang pertanian modern. Seperti penggunaan teknologi hidroponik, sistem irigasi tetes, serta manajemen pupuk organik. Melalui pendekatan ini, warga binaan mendapatkan bekal keterampilan baru yang mereka manfaatkan setelah bebas, sekaligus berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional.

Kontribusi Terhadap Ekonomi Lokal dan Lingkungan
Program ketahanan pangan yang Kementerian Imipas tidak hanya memperkuat sektor pertanian, tetapi juga berdampak langsung pada perekonomian lokal. Hasil pertanian dari lembaga pemasyarakatan didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat sekitar serta menopang pasokan pangan daerah.
Selain itu, program penghijauan dan penanaman pohon secara masif di lingkungan pemasyarakatan. Langkah ini mendukung upaya pemerintah dalam menjaga keseimbangan lingkungan, mengurangi emisi karbon. Serta meningkatkan produktivitas lahan yang sebelumnya tidak termanfaatkan secara optimal.
Sinergi Nasional untuk Ketahanan Pangan Berkelanjutan
Kementerian Imipas menegaskan bahwa setiap kebijakan yang sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Visi pemerintah dalam mewujudkan Indonesia yang mandiri dalam pangan. Melalui sinergi dengan berbagai kementerian dan pemerintah daerah, program ini agar mampu menciptakan sistem ketahanan pangan yang berkelanjutan dan inklusif.
Menurut pernyataan resmi Kementerian Imipas, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama dalam memperkuat fondasi ketahanan pangan nasional. Pemberdayaan warga binaan merupakan salah satu wujud nyata transformasi pemasyarakatan yang berdampak sosial, ekonomi, dan ekologis.
Setahun perjalanan Kementerian Imipas menjadi tonggak penting dalam sejarah pemasyarakatan Indonesia. Melalui kerja nyata, inovasi, dan komitmen tinggi terhadap masyarakat, kementerian ini berhasil menorehkan tinta emas dalam pembangunan ketahanan pangan nasional.
Ke depan, Kementerian berkomitmen melanjutkan program pertanian terpadu, memperluas kerja sama lintas lembaga, dan menguatkan peran warga binaan sebagai agen perubahan menuju Indonesia yang tangguh dan berdaulat pangan.


 
																						 
 






