Jakarta, Berita Nusantara 89. Kementerian Imipas mencatat lonjakan signifikan dalam penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor keimigrasian. Hingga 17 Oktober 2025, total PNBP mencapai 8,3 triliun, meningkat 18,6 persen berbanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Menteri Imipas, Agus Adrianto, menyebut capaian tersebut merupakan hasil nyata inovasi dan transformasi digital Direktorat Jenderal Imigrasi. Upaya itu untuk meningkatkan efisiensi pelayanan publik serta memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah di bidang keimigrasian.
Digitalisasi dan Layanan Terintegrasi Kementerian Imipas
Beberapa program unggulan Direktorat Jenderal Imigrasi menjadi pendorong utama peningkatan pendapatan negara. Di antaranya adalah penerapan sistem integrasi antarinstansi melalui aplikasi All Indonesia. Aplikasi yang mempercepat proses deklarasi penumpang luar negeri di bandara dan pelabuhan utama.
Selain itu, kebijakan Golden Visa Indonesia juga menjadi daya tarik bagi investor dan talenta global berkualitas untuk menanamkan modal. Hal ini telah berdampak dan berkontribusi terhadap pembangunan nasional. Program ini juga dengan penyediaan Immigration Lounge di bandara internasional. Lebih jauh, memberikan pelayanan eksklusif bagi pemegang visa prioritas, investor asing, dan tamu negara.
Tidak hanya itu, Imigrasi juga memperbanyak autogate di bandara internasional untuk mempercepat pemeriksaan keimigrasian. Transformasi digital secara menyeluruh, mencakup layanan visa, izin tinggal, penerbitan paspor elektronik, antrean daring. Selanjutnya juga sistem pembayaran digital yang terintegrasi dengan lembaga keuangan negara.
Kementerian Imipas : Kinerja Meningkat, Keluhan Publik Menurun
Plt Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman, menegaskan digitalisasi dan inovasi pelayanan publik telah memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kinerja lembaga. Waktu pelayanan menjadi lebih cepat, transparansi meningkat, serta keluhan masyarakat terhadap proses administrasi semakin menurun.
Selain faktor inovasi, peningkatan jumlah wisatawan asing dan investor juga memberikan kontribusi besar terhadap naiknya penerimaan negara. Data menunjukkan, sektor pariwisata yang kembali bergairah pascapandemi turut meningkatkan permohonan visa dan izin tinggal.
Penghargaan dan Pengakuan Publik
Atas kinerja tersebut, Direktorat Jenderal Imigrasi memperoleh sejumlah penghargaan nasional. Di antaranya Silver Winner Anugerah Humas Indonesia 2025 untuk program komunikasi publik “Imigrasi Menjaga Negeri”. Serta penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) atas keberhasilan digitalisasi layanan izin tinggal dan Golden Visa.
Selain penghargaan, Imigrasi juga terus memperluas implementasi ekosistem seamless imigrasi di berbagai Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI). Hal ini guna mendukung arus keluar-masuk orang dan barang yang aman, cepat, serta efisien.
Meski capaian ini positif, Menteri Agus Adrianto menekankan pentingnya menjaga konsistensi pelayanan publik agar tidak berhenti pada angka capaian semata. Menurutnya, pelayanan keimigrasian harus adaptif terhadap perkembangan zaman dan selalu mengedepankan kemudahan bagi masyarakat.
“Pelayanan keimigrasian harus terus berkembang, akkses mudah, dan menjadi cerminan negara yang bersih, amanah, serta terpercaya,” ujarnya.
Ke depan, Kementerian Imipas berkomitmen untuk memperkuat keamanan sistem digital dan mencegah penyalahgunaan fasilitas visa. Serta memastikan seluruh inovasi dapat merata oleh masyarakat di seluruh Indonesia.
Dengan inovasi dan digitalisasi yang telah berjalan, Kementerian Imipas optimistis target penerimaan PNBP tahun depan dapat melampaui capaian saat ini. Transformasi ini akan mampu menghadirkan layanan imigrasi yang lebih cepat, transparan, dan berkelas dunia.


 
																						 
 






