Menteri Agus Perintahkan Cek Lapas Nabire Usai 19 Napi Kabur

Berita5073 Dilihat
banner 468x60

Jakarta, Berita Nusantara 89 – Direktur Jenderal Permasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Permasyarakatan, Mashudi melakukan sidak ke Nabire, Papua Tengah. Mashudi dan timnya pergi atas perintah Menteri Agus Andrianto usai insiden 19 narapidana (napi) berbondong-bondong kabur dan melukai sipir lapas.
“Pak Dirjen sudah terbang ke Nabire. Kami minta untuk mengecek langsung,” kata Menteri Agus kepada detikcom pada Senin (2/5/2025).

Menteri Agus juga memerintahkan Mashudi untuk berkoordinasi demgan Kapolda Papua Tengah, serta Pangdam setempat. Koordinasi untuk mengejar para napi yang kabur dan melakukan kekerasan pada petugas lapas.

banner 336x280
Agus Andrianto, menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (BeritaNusantara89)

“Kami minta Pak Dirjen melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Kapolda dan Pangdam untuk mengejar warga binaan yang melarikan diri,” ujar Menteri Agus.

Baca Juga : Pembukaan Orientasi CPNS Kemenimipas, Menteri Agus Tekankan Peran dan Fungsi ASN sebagai Pelayan Masyarakat

Sorotan Menteri Agus Dalam Insiden Napi Kabur di Nabire

Insiden kaburnya Napi di Lapas Nabire ini terjadi saat jam besuk di Lapas Kelas IIB Nabire tadi pagi sekitar pukul 10.30 WIT. Kejadian ini bermula saat dua napi berpura-pura meminta izin kepada petugas jaga.

“Dua narapidana awalnya berpura-pura meminta izin menuju ruang registrasi,” kata Kepala Lapas Nabire, Edi Saputra dalam keterangannya, Senin (2/6/2025).

Saat petugas membuka pintu, napi tersebut lantas menyerang petugas menggunakan parang. Petugas pun tidak mampu menghalau serangan ketika rombongan napi lain memanfaatkan kekacauan.

“Saat pintu petugas membuka pintu, mereka langsung menyerang dan membuka jalan bagi 17 napi lainnya untuk melarikan diri,” tuturnya.

“Lapas masih menyelidiki asal-usul senjata tajam para napi dalam pelarian tersebut. Kami belum tahu pasti dari mana asal parang itu. Kemungkinannya, para napi menyembunyikan senjata dalam pakaian saat jam kunjungan,” jelas Edi.

Edi turut menduga, para napi pelarian ini kemungkinan besar sudah merencanakan sebelumnya. Modusnya mereka adalah dengan menyamar dan menyusup saat jam kunjungan berlangsung.

“Kemungkinan besar ini memang mereka sudah merencanakan pelarian. Mereka memanfaatkan celah pada saat dua napi izin ke ruang registrasi. Saat petugas membuka pintu, sekelompok napi langsung menyerbu dari belakang,” paparnya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *