Jakarta, Berita Nusantara 89. Istilah Lapas Super Maximum Security Nusakambangan kembali menjadi perhatian publik setelah Kemenimipas memindahkan sejumlah narapidana berisiko tinggi ke lembaga pemasyarakatan tersebut. Salah satunya adalah artis Ammar Zoni. Lapas jenis ini khusus untuk menampung narapidana dengan risiko keamanan sangat tinggi. Seperti kasus narkotika jaringan besar, terorisme, hingga pelaku kejahatan yang kerap menimbulkan gangguan di dalam lapas biasa.
Lapas Super Maximum Security Nusakambangan ?
Lapas Super Maximum Security merupakan kategori tertinggi dalam sistem pemasyarakatan Indonesia. Tempat ini untuk bagi narapidana yang beresiko berbahaya dan memiliki potensi tinggi untuk melarikan diri. Kemudian potensi mengendalikan jaringan kejahatan dari balik jeruji, atau mengancam keselamatan petugas dan sesama tahanan.
Di dalam lapas ini sistem “one man one cell”, yaitu satu narapidana menempati satu sel khusus. Tujuannya agar pengawasan bisa secara maksimal dan mencegah interaksi yang dapat menimbulkan risiko keamanan. Setiap penghuni lapas hanya beraktivitas di luar sel dalam waktu yang sangat terbatas, biasanya sekitar satu jam per hari, dengan pengawalan penuh petugas.
Sistem Keamanan Berlapis dan Pengawasan Ketat
Sebagai lembaga dengan standar pengamanan tertinggi, Lapas Super Maximum Security menerapkan sistem pengawasan berlapis. Fasilitasnya dengan kamera pengintai di berbagai titik, gerbang pengaman ganda, serta petugas khusus yang terlatih menangani narapidana berisiko tinggi.
Selain itu, evaluasi terhadap setiap narapidana secara berkala. Tim asesmen akan menilai apakah tingkat risiko seseorang masih tinggi atau dapat pindah ke lapas dengan kategori pengamanan lebih rendah. Penilaian ini biasanya setiap enam bulan sekali dengan mempertimbangkan perilaku dan tingkat kepatuhan narapidana selama menjalani hukuman.
Empat Level Pengamanan di Lapas Nusakambangan
Kementerian Hukum dan HAM membagi lembaga pemasyarakatan di Indonesia menjadi empat kategori keamanan, yaitu Super Maximum Security, Maximum Security, Medium Security, dan Minimum Security.
Lapas Super Maximum Security berada di tingkat paling tinggi, lalu Maximum Security untuk narapidana berisiko sedang hingga tinggi. Sementara Medium Security bagi tahanan dengan tingkat risiko menengah, dan Minimum Security biasanya berbentuk lapas terbuka untuk pembinaan akhir sebelum bebas.
Beberapa lapas Super Maximum Security di Indonesia berada di lokasi khusus seperti Pulau Nusakambangan. Pulau ini memiliki infrastruktur dan sistem keamanan berlapis agar tahanan dengan risiko tinggi tidak dapat melarikan diri.
Tujuan dan Manfaat Pengamanan Super Maksimum
Tujuan utama keberadaan lapas Super Maximum Security adalah menjaga stabilitas dan keamanan sistem pemasyarakatan nasional. Dengan memisahkan narapidana berisiko tinggi, gangguan di lapas lain dapat minimal, termasuk mencegah peredaran narkoba, kerusuhan, atau upaya pelarian.
Selain itu, sistem ini juga menjadi sarana pembinaan yang lebih efektif. Narapidana dengan tingkat risiko tinggi akan mendapatkan pendekatan khusus yang fokus pada perubahan perilaku, bukan hanya hukuman fisik semata.
Keberadaan lapas Nusakambangan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperkuat sistem pemasyarakatan yang aman, tertib, dan berkeadilan, serta memastikan bahwa pembinaan terhadap warga binaan tetap berjalan dalam koridor hukum yang ketat dan manusiawi.


 
																						 
 




