Jakarta, Berita Nusantara 89. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan melantik Wakil Panglima TNI pada Sabtu, 10 Agustus 2025. Upacara pelantikan akan berlangsung di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Kopassus, Batujajar, Jawa Barat.
Agenda ini menjadi momen penting dalam sejarah militer nasional karena jabatan Wakil Panglima TNI telah kosong selama lebih dari dua dekade. Terakhir kali yang menjabat posisi ini adalah Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi pada periode 1999 hingga 2000.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, menyampaikan bahwa pelantikan langsung oleh Presiden. Ia menegaskan bahwa persiapan pelantikan sudah memasuki tahap akhir. Namun, nama perwira tinggi yang akan menjabat sebagai Wakil Panglima TNI masih dirahasiakan hingga saat pelantikan berlangsung.
Sebagai informasi, posisi Wakil Panglima TNI akan kembali melalui Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2019 tentang Susunan Organisasi TNI. Meskipun regulasi tersebut telah berlaku sejak Oktober 2019, jabatan itu belum pernah terisi lagi hingga saat ini. Pelantikan mendatang menandai langkah konkrit pemerintah dalam mengisi struktur strategis di tubuh militer.
Selain Wakil Panglima TNI, Presiden Akan Melantik Pati TNI Lain
Selain pengangkatan Wakil Panglima, Presiden juga akan melantik sejumlah pejabat tinggi TNI lainnya. Panglima Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Panglima Korps Marinir, dan Panglima Korps Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) termasuk dalam jajaran yang akan dengan kenaikan pangkat dari bintang dua menjadi bintang tiga.
Tak hanya itu, pemerintah juga akan meresmikan pembentukan beberapa satuan baru. Di antaranya adalah lima Kodam baru, satu Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral), satu Komando Daerah Angkatan Udara (Kodau), satu Pangkohanudnas, serta sejumlah grup pasukan seperti Grup Kopassus, Brigade Teritorial Pembangunan, Batalyon Infanteri Marinir, dan Batalyon Komando Kopasgat.
Langkah ini merupakan bagian dari restrukturisasi besar-besaran dalam organisasi TNI. Pemerintah ingin memperkuat sistem komando dan mempercepat modernisasi pertahanan negara. Dengan demikian, struktur organisasi TNI dapat merespons secara efektif berbagai tantangan keamanan di masa depan.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto sebelumnya mengungkapkan bahwa sejumlah perwira tinggi berpangkat bintang tiga sebagai kandidat Wakil Panglima. Ia menyatakan bahwa calon tersebut harus berasal dari Kepala Staf Angkatan dan memenuhi syarat profesionalitas serta kepemimpinan.
Dengan pelantikan ini, Presiden Prabowo menunjukkan komitmennya dalam membangun kekuatan militer yang profesional, responsif, dan siap menghadapi tantangan global. Keputusan ini hendaknya memperkuat koordinasi antar matra dan meningkatkan efektivitas operasional TNI di seluruh wilayah Indonesia.
Upacara pelantikan pada 10 Agustus mendatang menjadi tonggak penting dalam perjalanan TNI modern. Pemerintah menilai bahwa pengisian jabatan ini sangat krusial, tidak hanya dalam hal struktur organisasi, tetapi juga dalam memastikan stabilitas dan ketahanan nasional di tengah dinamika geopolitik kawasan.