Integrated Terminal Surabaya Gelar Simulasi Tanggap Darurat

Berita, Daerah, Jatim64 Dilihat

Surabaya, Berita Nusantara 89. Integrated Terminal Surabaya menggelar simulasi tanggap darurat level 1, Selasa (25/11/2025). Lebih jauh, sebagai upaya meningkatkan kecepatan respons serta koordinasi antarinstansi. Kegiatan yang berlangsung di kompleks terminal bahan bakar di kawasan Perak Barat.

Turut hadir Kapolsek Pabean Cantikan, Kompol Eko Adi Wibowo, bersama jajaran Forkopimka serta berbagai pemangku kepentingan terkait.

Simulasi mulai sekitar pukul 08.30 WIB dengan menghadirkan sejumlah instansi. Lebih jauh, BPBD Kota Surabaya, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan dan Koramil Pabean Cantikan. Kemudian layanan 112, Pelindo, RS PHC, serta tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan. Kehadiran berbagai lembaga ini untuk memastikan bahwa alur penanganan darurat di objek vital nasional dapat berjalan cepat, tepat, dan terkoordinasi.

Pentingnya Protokol Tanggap Darurat di Integrated Terminal Surabaya

Manajer Integrated Terminal Surabaya, Jefri Marshal, menekankan pentingnya keseriusan pelaksanaan simulasi. Jefri menegaskan secara serius mengingat terminal bahan bakar merupakan fasilitas energi strategis yang memiliki risiko tinggi.

Kapolsek Pabean Cantikan, Kompol Eko Adi Wibowo, turut memberikan arahan langsung kepada peserta. Ia menegaskan bahwa seluruh personel harus menganggap simulasi ini sebagai latihan kritis yang menuntut kesungguhan penuh. Menurutnya, koordinasi antarlembaga menjadi faktor kunci dalam menentukan keberhasilan penanganan insiden di lapangan.

Selanjutnya, Kompol Eko menekankan pentingnya simulasi ini dalam sambutannya. Ia menegaskan bahwa setiap bagian dalam penanganan darurat harus mengikuti standar operasional dan seolah-olah sedang menghadapi peristiwa nyata. “Simulasi, namun laksanakan dengan serius seperti menghadapi kejadian sebenarnya,” ujar Eko.

Camat Pabean Cantikan, Yanuar Rizal, dan Kabid Logistik serta Kedaruratan BPBD Surabaya, Linda, juga mengingatkan seluruh peserta mengenai pentingnya mengutamakan keselamatan serta kedisiplinan. Menurut mereka, latihan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan bagian dari upaya memastikan kesiapan bersama dalam menghadapi potensi keadaan darurat di kawasan industri energi.

Skenario Simulasi Darurat

Dalam skenario simulasi, situasi gangguan pada dua tangki penyimpanan bahan bakar, yakni Tangki T50 dan T44. Gangguan dari kesalahan pada sistem pengukur otomatis (ATG) yang memicu lonjakan tekanan hingga terjadi luberan pada tangki. Petugas kemudian melakukan tindakan cepat dengan mengalihkan pasokan ke tangki lain, dan penyampaian kondisi darurat dari pusat kendali.

Instruksi kemudian untuk melakukan penanganan kebakaran secara defensif, pengamanan area, penutupan akses, hingga evakuasi dokumen penting. Sementara itu, tim medis bersiaga untuk memberikan pertolongan pertama jika ada korban. Dalam simulasi, bantuan tambahan datang dari petugas kepolisian, pemadam kebakaran kota, damkar Pelindo, tim medis RS PHC, dan BPBD. Api pada tangki yang terbakar berhasil “padam” sekitar pukul 09.40 WIB.

Setelah kondisi aman, kegiatan lanjut dengan evaluasi, pengecekan lingkungan, dan pemulihan operasional terminal. Proses ini menjadi bagian penting untuk memastikan bahwa setiap unit memahami tugas masing-masing dalam tahap recovery setelah kejadian darurat.

Simulasi berakhir sekitar pukul 11.00 WIB dan berjalan aman serta sesuai prosedur. Kegiatan ini agar mampu meningkatkan respons, koordinasi, serta kesiapan seluruh instansi dalam menghadapi potensi ancaman di objek vital nasional, terutama fasilitas energi yang menjadi penopang kebutuhan masyarakat luas.

Baca Juga :

Baca Juga :

Tinggalkan Balasan