Menteri Imipas Makan Siang Bersama Warga Binaan di Malang

Mempererat Hubungan Perugas Lapas dan Warga Binaan

Berita, Daerah, Jatim5 Dilihat
banner 468x60

Malang, Berita Nusantara 89. Menteri Imipas, Agus Andrianto, melakukan kunjungan ke Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Malang. Dalam kesempatan itu, ia makan siang bersama warga binaan, sebagai bagian dari pendekatan psikososial yang mengedepankan sentuhan kemanusiaan dalam sistem pembinaan pemasyarakatan.

Agus langsung menyapa warga binaan satu per satu. Ia duduk bersama mereka, berbincang ringan, dan mendengarkan aspirasi yang secara terbuka. Suasana akrab tampak menyelimuti kegiatan, dengan antusiasme yang tinggi dari para penghuni lapas.

banner 336x280

Dalam forum dialog yang berlangsung, beberapa warga binaan menyampaikan pertanyaan terkait hak-hak mereka, seperti remisi, litmas, dan syarat pengusulan pembebasan bersyarat. Agus menjawab dengan tegas bahwa ia akan mendukung proses tersebut sepanjang prosedur administrasi oleh pihak lapas dan direktorat jenderal terkait.

Kegiatan ini bertujuan membangun komunikasi dua arah antara narapidana dan pemerintah. Agus menyampaikan bahwa warga binaan tetap memiliki martabat dan berhak menjalani proses pembinaan dengan pendekatan yang adil dan manusiawi.

Menteri Imipas : Momentum Refleksi Warga Binaan dan Persiapan Kembali ke Kehidupan Sosial

Pendekatan ini juga menegaskan komitmen pemerintah untuk memperlakukan warga binaan sebagai bagian dari masyarakat yang sedang menjalani proses perubahan. Menteri Imipas mendorong para warga binaan untuk tetap semangat dan menjadikan masa pembinaan sebagai momentum refleksi diri dan persiapan kembali ke kehidupan sosial.

Dalam kesempatan itu, ia juga menekankan pentingnya dukungan moral dari keluarga dan masyarakat luar. Menurutnya, keberhasilan pembinaan tak hanya bergantung pada sistem dalam lapas, tetapi juga pada bagaimana lingkungan sekitar menerima kembali mereka setelah bebas.

Kegiatan ini turut hadir sejumlah pejabat penting, termasuk Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Imigrasi, Direktur Jenderal Pemasyarakatan, serta pejabat dari Kantor Wilayah Jawa Timur. Kehadiran mereka memperkuat pesan bahwa pendekatan humanis dalam pemasyarakatan kini menjadi prioritas nasional.

Agus menyatakan bahwa program makan siang bersama bukan sekadar simbolis, tetapi bagian dari strategi pembinaan berbasis psikososial. Ia menyebut pendekatan ini akan menerapkannya di lapas lain, dengan dukungan tenaga ahli seperti psikolog dan konselor sosial.

Pendekatan ini diharapkan mampu mempercepat proses rehabilitasi, sekaligus menciptakan suasana lapas yang lebih kondusif dan inklusif. Agus berkomitmen memperluas akses komunikasi dan menyerap langsung masukan dari warga binaan di berbagai wilayah.

Pemerintah saat ini tengah menyusun pedoman teknis agar menerapkan pendekatan semacam ini secara menyeluruh dan berkelanjutan. Ia juga menargetkan adanya perbaikan sistem layanan, termasuk fasilitas kesehatan, pembinaan mental, serta pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Dengan pendekatan semacam ini, proses pemasyarakatan tak lagi hanya fokus pada aspek hukuman, tetapi juga pada transformasi manusia. Agus berharap warga binaan bisa kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik, produktif, dan siap berkontribusi secara positif.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *