Motor Brebet Masal di Jatim Setelah Isi Pertalite

Berita, Daerah, Jatim501 Dilihat

Surabaya, Berita Nusantara 89. Dalam beberapa pekan terakhir, masyarakat di sejumlah daerah Jawa Timur heboh dengan fenomena motor brebet masal. Banyak pengendara melaporkan bahwa mesin motor mereka tiba-tiba tidak bertenaga, tersendat, bahkan mati mendadak setelah mengisi bahan bakar di beberapa SPBU.

Laporan mengenai motor brebet pertama kali ramai di media sosial. Warga dari Surabaya, Sidoarjo, Malang, hingga Pasuruan mengaku mengalami gejala yang sama setelah menggunakan bahan bakar jenis Pertalite. Mesin yang semula lancar mendadak tersendat, dan suara mesin terdengar kasar. Beberapa bengkel juga mencatat peningkatan jumlah kendaraan dengan keluhan serupa dalam waktu bersamaan.

Salah satu pengendara menyampaikan, “Kemarin isi 2 liter, pas berangkat kerja gak masalah. Pas pulang brebet trus mogok. Habis kuras tangki normal lagi,” ujarnya Selasa, (28/10/2025). Pengendara lain juga mengalami kejadian serupa hingga akhirnya ia berganti BBM ke Pertamax.

“Senin malam, isi 3 liter trus brebet. Masukin bengkel kuras tangki ganti busi. Habis itu isi Pertamax, mahal sedikit daripada dorong motor,” ujarnya.

Motor Brebet Masal : Kementerian ESDM dan Pertamina Tindak Lanjuti

Menanggapi hal tersebut, tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Pertamina langsung melakukan uji kualitas bahan bakar di sejumlah SPBU. Pengujian dengan metode pasta air dan visual check untuk memastikan apakah bahan bakar tercemar air atau zat lain yang dapat menurunkan performa mesin. Hasil awal menunjukkan bahwa sebagian besar sampel Pertalite di wilayah Jawa Timur masih memenuhi standar dan tidak mengandung air.

Namun, dugaan adanya kontaminasi di jalur distribusi tetap terbuka. Pertamina memastikan bahwa proses pengiriman BBM dari terminal hingga ke SPBU dengan sistem tertutup dan pengawasan berlapis. Kendati demikian, faktor eksternal seperti kondisi tangki penyimpanan di SPBU dan cuaca ekstrem juga dapat memengaruhi kestabilan kualitas bahan bakar.

Selain faktor BBM, para ahli otomotif menilai bahwa motor brebet bisa karena hal lain seperti filter bensin kotor, busi aus, atau sistem injeksi yang tidak bersih. Kondisi tersebut bisa lebih parah jika motor penggunaan dalam kondisi jalan padat atau terkena hujan lebat yang menyebabkan kelembapan berlebih pada komponen mesin.

Pertamina Merespons

Sementara itui, Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini. Pertamina juga membuka posko pengaduan resmi bagi masyarakat yang merasa rugi akibat dugaan bahan bakar tidak sesuai standar. Pertamina membuka posko pengaduan di 17 SPBU di Jatim. Posko ini tersebar di Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan dan Tuban.

“Mohon maaf terkait laporan masyarakat yang mengalami kendala mesin kendaraan bermotor di SPBU wilayah distribusi Jawa Timur. Kami membuka posko pengaduan resmi yang tersebar di 17 SPBU.” kata Ahad Rahedi, Area manager Communication Relation & CSR pertamina Patra Niaga Regional Jatim Bali Nusra.

Selanjutnya masyarakat agar mendatangi lokasi posko. Kemudian mencatat waktu, lokasi, serta nomor dispenser saat melakukan pengisian, agar tim investigasi dapat menelusuri jalur distribusi dengan lebih akurat.

Lebih jauh, Pertamina telah melakukan pengujian sampel terhadap produk pertalite dari supply point. Hasil pengujian sejauh ini sesuai spesifikasi. Kemudian Pertamina juga melakukan investigasi lanjutan di level SPBU untuk memastikan kualitas dan spesifikasi produk.

Tinggalkan Balasan

1 komentar