Musala Ambruk Sidoarjo : 101 Selamat, 1 Meninggal

Berita, Daerah, Jatim40 Dilihat
banner 468x60

Sidoarjo, Berita Nusantara 89. Musala ambruk di Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk pada Minggu (29/9). Peristiwa tragis ini menyebabkan seorang santri meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka. Data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa ada 101 santri selamat, sementara satu santri meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan.

Kronologi Kejadian Musala Ambruk

Musala untuk kegiatan ibadah dan belajar itu roboh saat puluhan santri berada di dalam bangunan. Suasana panik langsung terjadi ketika dinding dan atap musala runtuh. Sejumlah santri berhasil menyelamatkan diri, namun beberapa lainnya sempat terjebak di reruntuhan.

Tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD Sidoarjo, Polsek Buduran, TNI, relawan, dan masyarakat setempat langsung mengevakuasi para korban. Proses penyelamatan berlangsung dramatis karena sebagian korban terdengar menangis meminta tolong dari bawah puing-puing bangunan.

Korban Jiwa dan Luka

Menurut laporan Polsek Buduran, 84 santri berhasil evakuasi dalam kondisi hidup, sedangkan satu santri meninggal dunia. Korban meninggal bernama Alfian Ibrahim, berusia 11 tahun, asal Bangkalan, Madura. Tim sempat membawa Alfian ke rumah sakit, namun sayangnya nyawanya tidak tertolong.

Selain korban meninggal, sejumlah santri lainnya mengalami luka ringan hingga sedang akibat tertimpa material bangunan. Mereka segera mendapatkan perawatan medis di rumah sakit terdekat.

Proses Pencarian Berlanjut

Hingga Minggu malam, proses pencarian korban masih berjalan. Tim gabungan menggunakan alat berat untuk mengangkat reruntuhan bangunan yang menimpa para santri. Berdasarkan laporan BNPB, kemungkinan masih ada beberapa santri yang terjebak di bawah puing.

Kepala BNPB, Suharyanto, menegaskan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan situasi di lapangan. Pemerintah daerah juga agar segera melakukan langkah cepat untuk menangani para korban serta memberikan dukungan kepada keluarga yang terdampak.

Dugaan Penyebab Ambruknya Bangunan Musala

Hingga kini, penyebab pasti ambruknya musala masih dalam pennyelidikan. Namun, dugaan awal menyebutkan bahwa kondisi struktur bangunan tidak kokoh. Usia bangunan yang sudah cukup lama memperparah kerentanan saat menahan beban. Polisi bersama tim ahli konstruksi akan melakukan penyelidikan lebih lanjut guna memastikan penyebab runtuhnya musala tersebut.

Peristiwa ini mendapat perhatian luas dari masyarakat. Sejumlah relawan dan organisasi kemanusiaan langsung turun tangan membantu proses evakuasi serta memberikan dukungan logistik. Ungkapan duka cita juga mengalir deras di media sosial, khususnya untuk keluarga santri yang meninggal dunia.

Bupati Sidoarjo menyampaikan belasungkawa mendalam dan berjanji akan memberikan bantuan bagi keluarga korban. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah daerah akan mengaudit kembali kelayakan bangunan di lingkungan pondok pesantren agar kejadian serupa tidak terulang.

Penanganan Pascakejadian Musala Ambruk

Saat ini, fokus utama adalah evakuasi korban yang masih terjebak serta pemulihan kondisi para santri yang terluka. Pemerintah daerah bersama BNPB dan BPBD juga menyiapkan tempat penampungan sementara untuk santri agar tetap bisa beraktivitas.

Tragedi robohnya musala di Ponpes Al Khoziny menjadi peringatan penting bagi lembaga pendidikan dan masyarakat mengenai pentingnya keselamatan bangunan. Pengawasan terhadap kualitas konstruksi harus lebih ketat, terutama di fasilitas publik seperti sekolah dan pesantren untuk banyak orang setiap hari.

Tinggalkan Balasan