Proyek Sumur Bor Puluhan Juta Rupiah di Magetan Mangkrak

Warga gagal Nikmati Air Bersih

Berita, Daerah, Jatim217 Dilihat
banner 468x60

Magetan, Berita Nusantara 89. Harapan warga Dusun Gangsiran, Desa Mategal, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, untuk menikmati air bersih akhirnya pupus karena proyek sumur bor mangkrak. Sumur bor yang pembangunannya melalui program pokok pikiran (pokir) DPRD Magetan itu hingga kini tak kunjung berfungsi, meski sudah menelan anggaran publik bernilai puluhan juta rupiah.

Proyek yang semula sebagai solusi krisis air bersih menahun di wilayah tersebut, kini justru menjadi bangunan kosong tanpa manfaat nyata. Hingga Oktober 2025, tak setetes pun air berhasil mengalir dari proyek sumur bor itu.

“Sumur ini seharusnya bisa bantu warga dapat air bersih, tapi sampai sekarang nggak pernah nyala. Listriknya aja nggak ada, gimana mau jalan?” keluh PR (43), salah satu warga setempat, Minggu (13/10/2025).

Proyek Sumur Bor Dari Program Pokir

Berdasarkan informasi, proyek sumur bor itu merupakan hasil aspirasi dari program pokok pikiran (pokir) DPRD Magetan tahun anggaran 2022, dan mulai pengerjaan pada tahun 2023. Sayangnya, dua tahun berselang, fasilitas tersebut belum bisa termanfaatkan sama sekali.

Pantauan di lokasi menunjukkan, selain tidak berfungsi, sejumlah sarana pendukung seperti jaringan listrik, instalasi pipa air, dan tandon penampung juga belum tersedia. Akibatnya, bangunan proyek hanya berdiri kosong di tengah lahan kering, tanpa memberi manfaat apa pun bagi warga.

Kondisi tersebut menimbulkan tanda tanya besar dari masyarakat mengenai pengawasan dan tanggung jawab pihak pelaksana proyek. Warga menilai, lemahnya kontrol dari instansi terkait membuat program yang seharusnya menjadi penyelamat di musim kemarau justru berakhir sia-sia.

Seorang tokoh masyarakat Desa Mategal mengaku prihatin terhadap kondisi tersebut. Ia menilai, proyek sumur bor berbasis pokir seharusnya pengawasan lebih ketat karena menggunakan dana publik yang besar.

“Warga cuma ingin proyek ini benar-benar berfungsi. Jangan sampai uang rakyat hilang percuma. Kalau ada kelalaian atau penyimpangan, aparat harus berani menindak,” tegasnya.

Masyarakat kini berharap Pemerintah Kabupaten Magetan bersama aparat penegak hukum (APH) segera menindaklanjuti temuan tersebut. Mereka meminta ada audit dan langkah konkret agar proyek serupa tidak kembali gagal di kemudian hari.

“Yang kami butuhkan bukan sekadar bangunan, tapi air bersih untuk kebutuhan hidup sehari-hari,” ujar seorang warga lain dengan nada kecewa.

Proyek sumur bor yang tak kunjung berfungsi itu kini menjadi simbol kegagalan pengelolaan anggaran publik di tingkat daerah — ironi bagi masyarakat yang masih berjuang menghadapi krisis air bersih di tengah musim kemarau panjang.

Tinggalkan Balasan