Makassar, Berita Nusantara 89. Suasana di DPRD Kota Makassar mendadak mencekam ketika aksi massa Demo Makassar memanas dan berujung pada tragedi kebakaran Gedung DPRD. Insiden ini terjadi saat rapat paripurna tengah berlangsung, menyebabkan tiga korban jiwa, puluhan kendaraan terbakar, serta kerugian materiil mencapai miliaran rupiah.
Api Melalap Gedung, Evakuasi Darurat Langsung Dilakukan
Kebakaran terjadi pada Jumat malam, ketika rapat paripurna di lantai tiga masih sedang berlangsung. Legislator dan Wali Kota Makassar evakuasi melalui pintu belakang oleh petugas DPRD saat massa mendesak masuk. Evakuasi secara cepat melalui jalur belakang di area lapangan tenis.
Sekitar pukul 22.45 WITA, massa melemparkan bom molotov ke gedung DPRD sehingga mengakibatkan kobaran api hebat di bagian depan dan atap gedung. Kendaraan dan motor yang terparkir di halaman juga hangus terpanggang. Petugas pemadam kebakaran kesulitan mengendalikan api yang sudah membesar.
Imbas Demo Makassar, Tiga Korban Jiwa dan Beberapa Luka Berat
Insiden dalam demo Makassar ini berakhir tragis hingga merenggut tiga nyawa. Korban adalah Kasi Kesra Kecamatan Ujung Tanah, staf humas DPRD Muhammad Akbar Basri (Abay), dan staf pendamping legislator, Sarina Wati. Satu korban terjebak dalam kobaran api dan nekat melompat dari lantai empat, sementara dua lainnya terkena luka bakar parah.
Sarina dan Abay mengalami luka bakar hingga derajat tiga, mencakup hampir seluruh tubuh mereka. Muhamm ad Akbar Basri tewas saat berusaha menyelamatkan Sarina yang terjebak, menunjukkan aksi heroik sekaligus memilukan.
Ratusan Kendaraan Hangus, Diperkirakan Kerugian Capai Rp 253 Miliar
Menurut data BPBD Makassar, 67 mobil—mayoritas kendaraan dinas—hangus terbakar. Selain itu, beberapa sepeda motor juga ikut menjadi korban. Kerugian awal yang mencapai Rp 253,4 miliar, yang mencakup bangunan, kendaraan, perlengkapan kantor, hingga arsip penting yang musnah.
Sarina Wati, yang menjadi sebagai tulang punggung keluarga, pemakamannya di kampung halamannya di Bone. Keluarga menanggung duka mendalam karena kepergiannya yang tiba-tiba. Jenazah tiga korban telah petugas serahkan kepada keluarga dan mendapatkan pemakaman secara layak.
Kejadian ini menjadi kampanye penting tentang keamanan fasilitas publik, khususnya gedung pemerintahan. Sekretaris Inspektorat Makassar menyatakan bahwa penyampaian aspirasi tidak seharusnya membenarkan tindakan anarkis yang berujung pada kerusakan struktural dan hilangnya nyawa.
Tragedi pembakaran Gedung DPRD Makassar saat rapat paripurna menjadi momen kelam dalam sejarah lokal. Insiden ini menekankan pentingnya protokol keselamatan dan pengamanan rapat pemerintah, serta perlunya dialog damai dalam menyampaikan aspirasi. Momentum ini agar menjadi titik tolak bagi Indonesia untuk memperkuat perlindungan terhadap fasilitas publik dan tenaga kerja di sektor pemerintahan.