Menteri Imipas Puji Inovasi Pemasyarakatan Sulsel

Berita, Daerah, Makassar331 Dilihat
banner 468x60

Makassar, Berita Nusantara 89. Menteri Imipas, Agus Andrianto, memberikan apresiasi tinggi terhadap program pembinaan dan capaian kinerja oleh jajaran pemasyarakatan di Provinsi Sulawesi Selatan. Apresiasi tersebut beliau sampaikan dalam kunjungannya di Makassar, Senin (15/9). Ia menyoroti sejumlah program unggulan yang berhasil memberikan dampak positif, baik bagi warga binaan maupun masyarakat sekitar.

Salah satu yang menjadi sorotan utama adalah Griya Abhipraya Bapas Kelas I Makassar. Tempat ini sebagai model pembinaan yang tidak hanya memberikan pendampingan, tetapi juga membuka peluang pemberdayaan bagi klien pemasyarakatan. Menurut Menteri Imipas, keberadaan Griya Abhipraya membuktikan bahwa pemasyarakatan bukan sekadar mengurung, tetapi juga memfasilitasi transformasi sosial sehingga warga binaan dapat kembali berperan aktif setelah menjalani masa hukuman.

Selain itu, Menteri Imipas juga memuji keberhasilan program ketahanan pangan yang di seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) pemasyarakatan di Sulawesi Selatan. Program tersebut mengoptimalkan lahan pertanian, perikanan, dan hortikultura sebagai upaya mendukung kemandirian pangan sekaligus menciptakan nilai tambah ekonomi. Ia menekankan bahwa langkah ini tidak hanya bermanfaat bagi lembaga pemasyarakatan, tetapi juga berdampak bagi masyarakat sekitar melalui hasil produksinya.

Di bidang ekonomi kreatif, Lapas Makassar berhasil menjalankan program garmen yang memproduksi ribuan pakaian. Program ini menjadi bukti bahwa pembinaan keterampilan dapat langsung mennerapkannya dalam kegiatan ekonomi produktif. Hasil karya warga binaan juga mampu menembus pasar dan mendapatkan pesanan dari berbagai pihak. Hal ini menunjukkan bahwa pembinaan berbasis keterampilan.

Menteri Imipas : Pembinaan Harus Dengan Pelayanan Prima

Menteri Imipas menegaskan bahwa capaian tersebut harus dengan integritas serta pelayanan publik yang prima. Ia mengingatkan agar seluruh jajaran pemasyarakatan tetap menjaga profesionalisme, transparansi, dan akuntabilitas. Menurutnya, tetap harus menjunjung hak-hak warga binaan, sementara kualitas pelayanan kepada masyarakat perlu peningkatan secara konsisten.

“Bekerjalah secara jujur dan sesuai aturan dengan selalu melaksanakan tugas dan fungsi kita sebagai pembimbing warga binaan. Bantulah mereka untuk berubah menjadi baik melalui program pembinaan. Baik di Lapas (Lembaga Pemasyarakatan), Rutan (Rumah Tahanan Negara), maupun Bapas,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, turut memberikan arahan. Ia meminta agar pegawai pemasyarakatan selalu bekerja dengan jujur, profesional, dan sesuai aturan. Mashudi menekankan bahwa tugas utama pemasyarakatan bukan hanya menjaga, tetapi juga membina dan memfasilitasi proses reintegrasi sosial agar warga binaan dapat kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan yang memadai.

Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Selatan, Rudy Fernando Sianturi, melaporkan bahwa berbagai program di wilayahnya telah menunjukkan perkembangan signifikan. Griya Abhipraya Bapas Makassar, program ketahanan pangan, serta kerja sama dengan kelompok masyarakat melalui Pokmas Lipas, desa binaan, dan kelurahan binaan menjadi bukti nyata keberhasilan tersebut.

Meski begitu, tantangan masih ada. Pemerintah dan jajaran pemasyarakatan harus menjaga kesinambungan inovasi, meningkatkan efisiensi, serta memperkuat akuntabilitas agar kepercayaan publik terus terjaga. Menutup kunjungannya, Menteri Imipas mengingatkan seluruh pegawai agar menyiapkan masa pensiun dengan baik dan meninggalkan catatan positif dalam pengabdian.

Apresiasi Menteri Imipas ini harus menjadi dorongan moral sekaligus motivasi bagi jajaran pemasyarakatan Sulawesi Selatan untuk terus berinovasi. Dengan semangat integritas, kolaborasi, dan pembinaan produktif, pemasyarakatan agar semakin mampu menciptakan program yang bermanfaat, baik untuk warga binaan maupun masyarakat luas.

Tinggalkan Balasan