Penduduk Magetan Usia Produktif 61,77% dari Total Populasi

Berharap Bupati Magetan Mampu Mengoptimalkan Bonus Demografi Magetan

Berita, Lapor Pak, Opini37 Dilihat
banner 468x60

MAGETAN, Berita Nusantara 89. Kabupaten Magetan memasuki fase bonus demografi, dengan dominasi penduduk usia produktif yang mencapai 61,77 persen dari total populasi. Melansir katadata 2024, terdapat 427,64 ribu jiwa rentang usia 15-59 tahun dari total jumlah penduduk sebesar 692,3 ribu jiwa.

Dominasi kelompok usia produktif ini menjadi peluang strategis yang dan pemerintah daerah haru memanfaatkannya untuk mempercepat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Bonus demografi terjadi ketika proporsi penduduk usia kerja lebih tinggi dari usia non-produktif. Hal ini berpotensi besar mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat jika mampu mengelolanya dengan tepat.

banner 336x280

Pemerintah harus fokus pada mengembangkan sumber daya manusia, pelatihan keterampilan, serta perluasan lapangan kerja. Agar potensi produktif masyarakat tidak hanya menjadi angka statistik, tetapi juga penggerak nyata pembangunan ekonomi lokal,” ujarnya.

Pertumbuhan Penduduk yang Menguat di Magetan

Data 5 tahun terakhir, penduduk Magetan meningkat dengan CAGR 1,94%, jauh di atas pertumbuhan 5 tahun sebelumnya yang hanya 0,07%. Peningkatan ini menunjukkan dinamika demografis yang cepat. Menjadi sinyal bagi pemerintah untuk memperkuat kapasitas pelayanan publik, pendidikan, serta infrastruktur dasar.

Peningkatan jumlah penduduk produktif yang signifikan juga membuka peluang bagi sektor industri kreatif, UMKM, pertanian modern, dan jasa pariwisata. Magetan yang memiliki potensi pertanian dan wisata alam bisa menjadi magnet baru pertumbuhan ekonomi berbasis tenaga kerja muda.

Keseimbangan Pembangunan Sosial dan Ekonomi

Meski bonus demografi menjanjikan keuntungan ekonomi, terdapat tantangan besar dalam menyeimbangkan kebutuhan sosial. Sebanyak 20,42 persen penduduk adalah usia lanjut, dan 17,81 persen adalah anak-anak. Pemerintah daerah hendaknya merancang kebijakan yang tidak hanya fokus pada usia kerja, tetapi juga memberikan jaminan sosial dan pelayanan kesehatan untuk lansia serta pendidikan berkualitas bagi generasi muda.

Namun, bonus demografi bisa berubah menjadi beban. Hal ini bisa terjadi apabila ketersediaan lapangan kerja dan ketersediaan investasi tidak mampu mengikuti tingginya jumlah usia produktif. Tingkat pengangguran dan angka kemiskinan bisa meningkat apabila potensi demografi ini tidak adanya pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Magetan dan Peta Provinsi

Secara nominal, jumlah penduduk Magetan menempatkannya di urutan ke-29 dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Sedangkan di tingkat nasional antar-pulau, Magetan berada di posisi ke-95. Ini menunjukkan bahwa meskipun tidak tergolong sebagai wilayah dengan populasi terbesar, Magetan memiliki posisi strategis untuk berkembang melalui optimalisasi demografi.

Langkah Strategis ke Depan

Pemerintah Kabupaten Magetan hendaknya segera menyusun peta jalan pembangunan jangka menengah yang terintegrasi dengan isu demografi. Pelatihan tenaga kerja, pemanfaatan teknologi digital, peningkatan produktivitas pertanian. Serta pembangunan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi prioritas yang perlu tindak lanjut serius. Selain itu, sinergi pemerintah daerah dengan sektor swasta dan pendidikan menjadi kunci mempersiapkan angkatan kerja yang kompeten, kreatif, dan berdaya saing.

Dengan pemanfaatan bonus demografi secara tepat, Magetan tidak hanya berpotensi mengejar ketertinggalan dari daerah lain di Jawa Timur, tetapi juga menciptakan lompatan kemajuan dalam bidang ekonomi, sosial, dan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh. (prast)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *