Boikot Trans 7 Ramai, Usai Singgung Lirboyo

Berita985 Dilihat

Magetan, Berita Nusantara 89. Tagar Boikot Trans 7 menjadi viral di media sosial, khususnya di X (Twitter). Ramai tagar ini setelah tayangan program “Xpose Uncensored” Trans 7 menyinggung Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Reaksi keras muncul sejak Senin malam hingga Selasa (14/10/2025), dengan hampir 5.000 cuitan yang mengecam tayangan tersebut.

Konten yang kurang sensitif terhadap pesantren yang memiliki sejarah panjang dan pengaruh besar memicu ketidakpuasan warganet. Terutama bagi masyarakat Nahdliyin dan keluarga besar pesantren tersebut. Tayangan kontroversial pada 13 Oktober 2025 dan memuat penggambaran negatif yang tidak pantas terhadap pesantren tersebut.

Trans 7 Minta Maaf Menyusul Aksi Boikot Trans 7

Menanggapi kritik yang meluas, pihak Trans 7 akhirnya mengeluarkan permohonan maaf resmi pada Selasa pagi (14/10/2025). Dalam pernyataan tertulisnya, Trans 7 menyatakan telah mengevaluasi dan mengakui kesalahan akibat kurang teliti dalam tayangan Pondok Pesantren Lirboyo.

Pernyataan Trans 7 mencakup permintaan maaf tulus kepada segenap kyai, keluarga, pengasuh, santri, dan alumni pesantren. Khususnya di bawah naungan Pondok Pesantren Putri Hidayatul Mubtadiaat. Selain itu, permohonan maaf kepada masyarakat luas atas ketidaknyamanan yang timbul dari tayangan tersebut.

Lebih lanjut, Trans 7 menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada Gus Adib, putra dari KH. Anwar Mansyur, salah satu tokoh terkemuka Pondok Pesantren Lirboyo. Pihak stasiun TV juga berjanji akan mengirimkan surat permohonan maaf resmi kepada pengasuh pesantren. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab dan itikad baik memperbaiki keadaan.

Pondol Pesantren Lirboyo

Pondok Pesantren Lirboyo merupakan salah satu pesantren terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia, berdiri sejak 1910. Pesantren ini terkenal luas sebagai pusat pendidikan Islam yang melahirkan banyak ulama dan tokoh penting di tanah air. Sehingga respon keras masyarakat terhadap isu ini sangat umum.

Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya sensitivitas dan kehati-hatian dalam penyajian konten media. Khususnya yang berkaitan dengan institusi keagamaan dan memiliki sejarah panjang. Trans 7 berusaha memperbaiki citra dan kepercayaan publik dengan langkah cepat menyampaikan permohonan maaf dan melakukan evaluasi internal.

Kekecewaan publik dan keluarga besar pesantren yang muncul dalam aksi Boikot Trans 7 ini menjadi pengingat bagi media penyiaran. Untuk cermat dan menghormati nilai-nilai budaya serta agama umat Islam demi menjaga keharmonisan dan rasa hormat antar komunitas di Indonesia. Trans 7 pun berkomitmen untuk lebih selektif dan bertanggung jawab dalam penyajian konten demi menghindari kontroversi serupa di masa mendatang