Jakarta, Berita Nusantara 89. Kemenimipas melalui kantor Imigrasi Jakarta Selatan menghadirkan Immigration Lounge di Mall Kebayoran Park. Operasionalnya mulai sejak Kamis, 24 Juli 2025, dan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan meresmikan secara langsung. Program ini untuk mempermudah akses masyarakat dalam mengurus paspor elektronik (e‑paspor).
Lokasi lounge berada di Lantai UG Mall Kebayoran Park, yang strategis dan terjangkau terutama oleh warga Pesanggrahan hingga Ciledug. Bahkan, pengunjung bisa mencapai lokasi melalui tol lingkar luar Jakarta (JORR PIK) dalam waktu sekitar 15 menit. Suasana mall yang ramai menjadi pilihan tepat untuk memberikan layanan yang lebih dekat dengan kegiatan publik sehari-hari.
Lounge ini melayani permohonan paspor baru dan penggantian paspor elektronik dengan dua jenis layanan: percepatan dan reguler. Saat ini masih membatasi kapasitas 50 pemohon per hari, 25 kuota layanan percepatan sehari selesai dan kuota layanan reguler. Sistem antrean menjadi lebih rapi karena pemohon wajib melakukan pendaftaran terlebih dahulu lewat aplikasi M‑Paspor. Jam operasionalnya dimulai Senin sampai Jumat pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, dan tutup di akhir pekan serta hari libur nasional.
Sebagai lounge kedua dari Kantor Imigrasi Jakarta Selatan, outlet ini menambah daftar fasilitas yang tersedia. Secara nasional, ini menjadi lounge ke-8; sementara dalam wilayah DKI Jakarta, ini merupakan yang ke-4. Jakarta Selatan kini memiliki empat unit kerja layanan paspor di Pondok Pinang dan Lippo Mall Kemang. Serta dua lounge, yakni di Pondok Indah Mall 3 dan Kebayoran Park Mall.
Kemenimipas : 800 Layanan Paspor Sehari
Sepanjang 2024, Kantor Imigrasi Jakarta Selatan telah menerbitkan 195 ribu paspor atau rata-rata sekitar 814 paspor per hari. Dengan tersebarnya lokasi layanan, beban pemohon pada kantor utama bisa berkurang secara signifikan. Sehingga antrean pun menjadi lebih pendek dan waktu tunggu lebih efisien.
Menteri Imigrasi dalam sambutannya menyampaikan bahwa perluasan jaringan layanan berbasis lounge di pusat aktivitas masyarakat merupakan langkah strategis. Ia berharap agar masyarakat yang kerap mengalami kesulitan waktu antre dapat merasakan layanan yang lebih nyaman dan efektif. Ia juga menekankan agar seluruh petugas melaksanakan tugas secara profesional dan menjaga kualitas layanan tanpa kendala.
Ke depannya, Kemenimipas mengharapkan lokasi layanan seperti ini direncanakan terus berkembang agar pelayanan imigrasi tidak hanya terpusat di kantor utama. Inovasi layanan ini menandai transformasi menuju layanan publik yang lebih responsif terhadap kebutuhan warga. Pada akhirnya, masyarakat dapat merasakan manfaat langsung dari kemudahan akses dan kecepatan layanan dalam mengurus paspor tanpa harus antre berjam‑jam.
