Kota Madiun || Berita Nusantara 89. Suasana penuh khidmat menyelimuti aula kantor DPC PDI Perjuangan Kota Madiun, Minggu malam (27/7/2025). Ketika seluruh kader dan jajaran pengurus berkumpul memperingati peristiwa bersejarah Kudatuli—Kerusuhan 27 Juli 1996.
Acara ini bukan sekadar ritual tahunan, tetapi menjadi momentum penting merenungi perjuangan panjang dalam menghadapi tekanan rezim otoriter Orde Baru. Kudatuli, yang menandai keberanian dan keteguhan hati kader-kader pro-Megawati dalam mempertahankan eksistensi partai, terus hidup dalam ingatan kolektif PDI Perjuangan.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Madiun, Anton Kusumo, dalam sambutannya menegaskan bahwa peringatan ini adalah tonggak sejarah yang kita tidak boleh melupakannya. Terutama oleh siapapun yang mengaku sebagai pejuang demokrasi.
“Renungan ini bukan hanya soal mengenang masa lalu, tetapi menjadi pengingat perubahan demokrasi di negeri ini butuh harga yang sangat mahal. Ada peluh, ada luka, bahkan nyawa yang menjadi taruhannya,” ujar Anton dengan suara bergetar.
Ia menambahkan bahwa acara ini adalah bentuk penghormatan terhadap semangat juang kader-kader yang rela mengorbankan segalanya demi mempertahankan ideologi dan rumah besar partai.
“Kita hadir malam ini bukan hanya untuk mengenang tragedi, tetapi untuk meneguhkan kembali komitmen kita pada kebenaran dan keadilan. Loyalitas terhadap partai dan kebersamaan antarkader adalah kekuatan utama kita dalam menghadapi dinamika politik ke depan,” lanjutnya.
Menutup rangkaian acara renungan dengan prosesi tabur bunga oleh seluruh peserta. Tabur bunga di sepanjang jalan depan kantor DPC sebagai simbol penghormatan kepada para korban dan pejuang Kudatuli. Bunga-bunga itu seakan menjadi pengantar doa dan pengikat janji bahwa perjuangan belum selesai.
Dengan semangat yang membara, malam renungan Kudatuli di Kota Madiun tidak hanya menjadi peringatan sejarah, tetapi juga cambuk moral bagi kader-kader PDI Perjuangan untuk terus menjaga integritas, keberanian, dan solidaritas dalam mengawal demokrasi Indonesia. (Siti Chorunnisa)