Diplomat RI Menjadi Korban Penembakan di Peru

Jakarta, Berita Nusantara 89. Kabar duka datang dari dunia diplomasi Indonesia, diplomat RI yang bertugas di Lima, Peru, meninggal dunia setelah menjadi korban penembakan. Korban mengalami kejadian ini saat sedang bersepeda bersama istrinya pada Minggu (31/8/2025).

Menurut keterangan resmi Kementerian Luar Negeri RI, korban adalah seorang pejabat diplomatik yang tengah menjalankan tugas di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima. Insiden terjadi ketika korban berolahraga sepeda bersama istrinya di kawasan yang relatif sepi di ibu kota Peru.

Kronologi Penembakan Diplomat RI

Berdasarkan laporan otoritas setempat, pelaku berjumlah lebih dari satu orang. Mereka mendekati korban menggunakan kendaraan bermotor, lalu melepaskan tiga kali tembakan secara beruntun. Salah satu peluru mengenai bagian vital tubuh korban hingga menyebabkan luka parah.

Meskipun sempat mendapat pertolongan medis darurat, nyawa sang diplomat tidak tertolong. Sang istri yang berada di lokasi kejadian selamat, namun mengalami trauma mendalam akibat menyaksikan langsung peristiwa tragis tersebut.

Respons Pemerintah Indonesia

Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga almarhum dan memastikan bahwa negara akan hadir memberikan dukungan penuh. Pihak KBRI Lima juga langsung berkoordinasi dengan aparat keamanan Peru untuk memastikan investigasi berjalan tuntas.

“Pemerintah Indonesia mengecam keras tindakan kekerasan yang menimpa salah satu diplomat kami. Kami mendesak otoritas Peru untuk segera menangkap pelaku dan mengungkap motif di balik penembakan ini,” ujar juru bicara Kemenlu.

Selain itu, pemerintah juga menyiapkan pemulangan jenazah ke Tanah Air. Prosesi pemulangan dengan penghormatan militer, mengingat korban merupakan pejabat negara yang gugur saat menjalankan tugas diplomatik.

Situasi Keamanan di Peru

Peristiwa ini menyoroti kembali situasi keamanan di beberapa wilayah Peru, khususnya ibu kota Lima. Belakangan, kasus kriminalitas dengan kekerasan seperti perampokan bersenjata dan penembakan meningkat.

Meski demikian, otoritas keamanan Peru menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus penembakan terhadap diplomat RI tersebut. Investigasi awal menyebutkan kemungkinan adanya motif kriminal murni, namun dugaan lain juga sedang aparat telusuri, termasuk apakah insiden ini terkait dengan pekerjaan diplomatik korban.

Kabar duka ini memicu gelombang empati dari berbagai pihak, baik di dalam negeri maupun dari komunitas internasional. Sejumlah pejabat Peru menyampaikan belasungkawa resmi kepada pemerintah Indonesia, menegaskan rasa solidaritas dan komitmen memperkuat hubungan diplomatik kedua negara.

Di Indonesia, dukungan moral mengalir dari berbagai lapisan masyarakat. Banyak pihak menilai peristiwa ini harus menjadi momentum bagi pemerintah untuk meningkatkan perlindungan terhadap diplomat RI di luar negeri, terutama di negara-negara dengan tingkat kriminalitas tinggi.

Kematian tragis seorang diplomat RI di Peru menjadi pengingat betapa tingginya risiko pejabat negara saat menjalankan tugas di luar negeri. Pemerintah Indonesia kini menuntut penyelidikan menyeluruh dari otoritas Peru, sembari memastikan dukungan maksimal bagi keluarga korban.