Daging Kurban Dimasak Begini Bikin Kolesterol Meningkat

Jakarta, Berita Nusantara 89 – Daging kurban, seperti sapi atau kambing biasanya menjadi menu makan utama setelah perayaan Idul Adha. Selain porsi, perlu memperhatikan cara mengolah daging kurban untuk mencegah masalah kesehatan pasca lebaran, seperti kolesterol tinggi.
Pakar kesehatan masyarakat Universitas Airlangga, Lailatul Muniroh mengungkapkan beberapa kesalahan umum cara pengolahan daging yang kerap terjadi.

“Orang-orang cenderung mengonsumsi daging dalam jumlah banyak, terutama jeroan yang tinggi dalam kandungan kolesterol. Mereka sering memasaknya dengan cara tidak sehat, seperti digoreng atau menggunakan santan,” kata Muniroh di laman resmi Unair.

Muniroh menjelaskan cara mengolah daging kurban berdampak signifikan terhadap kandungan lemak atau bahkan senyawa berbahaya di dalamnya. Misalnya, memasak dengan cara memanggang atau menggoreng dapat menghasilkan zat beracun, terutama jika daging sampai hangus.

Oleh karena itu, ia lebih menyarankan pengolahan dengan mengukus atau merebus untuk pilihan lebih sehat dan menjaga kandungan gizi dalam daging.

“Meskipun tidak akan menghilangkan lemak sepenuhnya, metode suhu rendah seperti mengukus jauh lebih sehat daripada membakar daging hingga menghitam,” sambungnya.

Selain pengolahan yang lebih sehat, Muniroh juga menyarankan untuk memadukan konsumsi daging kurban dengan sayur dan buah. Selain membantu mengelola kolesterol, serat dalam buah dan sayur juga menjaga kesehatan pencernaan dan mengurangi risiko gangguan metabolisme.

Menurutnya, menjaga status gizi harus melihat secara holistik, bukan hanya berfokus pada satu jenis makanan saja.

Intinya, mengonsumsi daging kambing atau sapi sebenarnya tidak berbahaya, tapi harus pintar menyikapi dengan penuh kesadaran. Kebiasaan makan sehat adalah kunci menurunkan risiko penyakit kronis di tengah masyarakat.

“Keseimbangan dan kesadaran sangat penting. Ini bukan tentang menghindari daging sepenuhnya, tetapi tentang mengetahui kapan cukup dan memilih cara yang tepat untuk mengolahnya,” pungkasnya.