Jokowi Pilih di PSI Daripada Jadi Caketum PPP

Berita, Politik68 Dilihat

Solo, Berita Nusantara 89Joko Widodo (Jokowi) menanggapi kabar masuk bursa calon ketua umum (caketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Jokowi mengaku ingin di Partai Solidaritas Indonesia (PSI) saja.
“Yang di PPP, saya kira banyak caketum yang jauh lebih baik, yang punya kapasitas, kapabilitas, punya kompetensi. Banyak itu calon yang sudah beredar kan banyak. Saya ke PSI saja lah,” menurut Jokowi saat menemui awak media di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, dilansir detikJateng, Jumat (6/6/2025).

Jokowi menilai masih banyak calon lain yang baik darinya. Selain Jokowi, sejumlah nama muncul dalam bursa caketum PPP, baik dari internal maupun eksternal partai, seperti Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy atau Rommy, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), hingga mantan Menparekraf Sandiaga Uno.

Jokowi Masih Menhitung Peluang

Jokowi sendiri sebelumnya menyatakan ketertarikannya menjadi Ketum PSI. Saat awak media menanyakan adakah partai lain yang selain PSI, Jokowi mengatakan masih belum tahu.

“Ya tidak tahu (mempertimbangkan partai lain), di PSI juga belum,” paparnya.

Sebelumnya, Jokowi menanggapi kabar mengenai peluang menjadi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Jokowi mengaku masih melakukan kalkulasi apabila nantinya mendaftar agar tidak kalah.

“Iya masih masih dalam kalkulasi. Jangan sampai kalau saya mendaftar nanti saya kalah,” kata Jokowi mengenai peluang menjadi ketua umum PSI, Rabu (14/5).

Meski begitu, Jokowi mengaku belum ikut pendaftaran calon ketua umum PSI. Menurutnya, untuk pemilihan ketua umum masih panjang.

“Belum (mendaftar) kan masih panjang. Sampai Juli. Seingat saya, seingat saya masih Juni atau Juli,” ungkapnya.

Melansir Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy atau Rommy mengatakan, PPP juga harus membuka diri untuk caketum dari luar partai. Partai, kata dia, tak perlu kaku memegang AD/ART.

“Tidak perlu kaku memegangi AD/ART, yang mensyaratkan caketum harus pernah duduk 1 periode sebagai pengurus harian DPP atau ketua majelis,” kata Rommy.

Rommy mendorong muncul sebanyak-banyaknya calon ketua umum PPP. Rommy terus mengikuti perkembangan usulan dari setiap daerah, termasuk nama-nama yang mencuat.

“Ada yang diunggulkan tapi masih ditunggu kesediaannya. Tapi setidaknya komunikasi itu ada. Baik dengan saya sendiri atau dengan pengurus DPP lainnya. Intinya, dinamika menuju muktamar ini menuju 1 arah: mencari ketua umum baru,” tuturnya.

PSI akan melakukan kongres untuk mencari ketua umum baru dalam kongres partai bulan Juli 2025.