Pemkab Madiun Dorong Ketahanan Pangan Lewat Program “Satu Rumah Satu Pohon”

Berita, Daerah, Jatim23 Dilihat


Madiun || Berita Nusantara 89 – Pemkab Madiun meluncurkan program “Satu Rumah Satu Pohon” melalui Dinas Pertanian dan Perikanan. Program ini menjadi bagian dari upaya mewujudkan ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan secara berkelanjutan.

Program ini menerapkan program nasional Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan ketersediaan pangan melalui pemanfaatan lahan pekarangan rumah tangga.

Pemkab menggelar sosialisasi program ini pada Kamis (12/6/2025) di Pendopo Ronggo Djoemeno Caruban. Bupati Madiun menghadiri secara langsung bersama Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah. Beberapa Pejabat yang juga ikut menghadiri acara tersebut Staf ahli, asisten bidang perekonomian dan pembangunan, Inspektur, kepala OPD dan camat.

Turut hadir juga seluruh kepala desa dan lurah se-Kabupaten Madiun. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Madiun, Sumanto, membuka Acara secara resmi.

Program “Satu Rumah Satu Pohon” merupakan langkah strategis mendukung visi Bupati dan Wakil Bupati, yaitu “Madiun Bersih, Sehat, dan Sejahtera.” Juga menyelaraskan misi dalam RPJMD 2025–2030, khususnya poin “Bersahaja di Lingkungan”. Misi yang menekankan pelestarian lingkungan hidup melalui pemanfaatan sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan.

Pemkab Madiun : Ikon Buah Unggulan Kabupaten Madiun

Disperta akan membantu menyalurkan 4.500 bibit alpukat dan 4.600 bibit mangga kepada kelompok tani di Kabupaten Madiun. Bibit alpukat menggunakan jenis Mega Avocado dan Alpukat Kelud, sedangkan bibit mangga menggunakan Mangga Thailand.

“Tujuan akhirnya adalah agar Kabupaten Madiun memiliki ikon buah unggulan, yakni mangga dan alpukat, yang bukan hanya bermanfaat untuk konsumsi lokal tetapi juga berpotensi menjadi komoditas ekspor,” ujar Sumanto.

Sementara itu, Bupati Hari Wuryanto dalam arahannya menekankan pentingnya pemanfaatan pekarangan rumah untuk mendukung ketahanan pangan dan ekonomi keluarga. Program ini memilih pohon produktif seperti mangga dan alpukat yang sesuai dengan karakteristik tanah di wilayah Madiun.

“Program ini bukan hanya simbolis. Kami ingin agar masyarakat benar-benar memanfaatkan lahan pekarangan mereka. Selain memperbaiki lingkungan, hasil panennya nanti bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh keluarga. Bahkan, alpukat punya nilai gizi tinggi dan bisa masuk pasar ekspor. Ini juga bisa menunjang program nasional MBG (Makan Bergizi Gratis), sehingga kita tidak lagi tergantung pada pasokan buah dari luar,” jelasnya.

Lebih jauh, Hari Wuryanto juga menyampaikan bahwa Program “Satu Rumah Satu Pohon” menandai komitmen Pemkab Madiun dalam membangun sinergi lintas sektor, memperkuat partisipasi masyarakat, serta menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini. Harapannya, langkah ini menjadi salah satu solusi berkelanjutan untuk menciptakan ketahanan pangan lokal sekaligus menjaga keseimbangan lingkungan hidup.

“Dengan keterlibatan semua pihak, kami yakin program ini akan menjadi gerakan yang memberi dampak jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat,” pungkas Bupati.

Pewarta : Nanang