Gerhana Bulan Total Malam Ini, Begini Tata Cara Shalat Gerhana

Berita1904 Dilihat

Jakarta, Berita Nusantara 89. Malam ini (7/9/2025) akan terjadi fenomena gerhana bulan total atau Blood Moon, umat Islam seperti sabda Rasullullah, agar menunaikan shalat gerhana. Fenomena Gerhana Bulan Total atau Khusuf, bukan sekadar pertunjukan alam, tetapi juga momen spiritual bagi umat Islam. Secara fikih, ulama menganjurkan shalat khusus ini sebagai bentuk penghambaan kepada Allah dan tanda kebesaran-Nya.

Melansir dari Kementerian Agama Republik Indonesia, begini hukum dan tata cara shalat gerhana.

Hukum Shalat Gerhana Bulan

Mayoritas ulama sepakat bahwa sholat gerhana bulan hukumnya sunnah muakkad, menganjurkan untuk menegakkan ketika fenomena terjadi. Ini berdasarkan pada sabda Nabi Muhammad SAW:

“Saat kalian melihat gerhana, maka bergegaslah menuju salat.” (HR Bukhari dan Muslim)

Sebagai pengingat penting, fenomena gerhana bukan tanda kematian atau kelahiran, melainkan simbol kebesaran Allah yang patut menyambutnya dengan dzikir dan doa.

Niat dan Waktu Pelaksanaan

Shalat gerhana sebaiknya sejak awal gerhana muncul hingga fase berakhir. Niat salat ini berbunyi:

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى

Ushalli sunnatal khusufil qamari rak’ataini imaman/makmuman lillahi ta’ala.” Artinya : Aku niat shalat sunnah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.

Walaupun dapat mengerjakannya sendiri, pelaksanaan secara berjamaah agar lebih afdhal dan memberikan kesempatan bagi komunitas untuk memperkuat ikatan spiritual.

Langkah-Langkah Tata Cara Shalat Gerhana

Shalat gerhana berlangsung dua rakaat dengan pola khusus sebagai berikut:

  1. Takbiratul Ihram sekaligus niat dalam hati.
  2. Doa Iftitah, selanjutnya dengan Ta’awudz dan Al-Fatihah.
  3. Baca surah panjang secara lantang, misalnya Al-Baqarah.
  4. Rukuk pertama lama, kemudian i‘tidal dengan kalimat tasbih.
  5. Kembali membaca Al-Fatihah dan surah pendek, lalu rukuk kedua lebih singkat.
  6. Sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua.
  7. Beralih ke rakaat kedua dengan bacaan dan gerakan serupa, tetapi lebih ringkas.
  8. Akhiri dengan tasyahud akhir dan salam.

Beberapa ulama menjelaskan ada variasi dalam durasi bacaannya sesuai level khusyuk, ada tiga tingkatan : minimal, sedang, dan panjang dengan bacaan dan memperpanjang gerakan.

Shalat gerhana tidak hanya ibadah, tetapi juga sarana refleksi. Umat agar menyadari betapa kecilnya manusia di hadapan jagad raya. Hati agar khusyuk, dan ketundukan kepada Sang Pencipta semakin mendalam. Selain itu, pelaksanaan secara jamaah mempererat solidaritas sosial dan rasa kebersamaan antar umat.