Medan, Berita Nusantara 89. Menteri Imipas, Agus Andrianto, mengunjungi Lapas Kelas I Medan pada Rabu (25/6/2025) dan mengadakan makan siang bersama para Warga Binaan sebagai bentuk kepedulian serta pendekatan humanis.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Imipas duduk dan menikmati makan siang bersama para narapidana. Seluruh undangan dan warga binaan menyantap menu yang sama berupa nasi, sayur, ayam goreng, dan tempe goreng dalam kotak. Momen itu berlangsung penuh kehangatan, tanpa sekat antara pejabat dan para Warga Binaan.
“Kita ini sama-sama makhluk Tuhan. Tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah di hadapan-Nya. Bedanya, Bapak-bapak saat ini sedang menjalani masa pembinaan di Lapas agar menjadi pribadi yang lebih baik,” kata Agus.
Ia juga menegaskan pentingnya menjaga perilaku selama menjalani masa tahanan. Agus mengingatkan agar tidak ada yang membuat pelanggaran di dalam Lapas.
“Jangan coba-coba berbuat macam-macam. Kalau sampai melanggar aturan, saya pindahkan ke Nusakambangan,” ujarnya tegas.
Menteri Imipas : Persiapan Pembangunan Lapas Sistem Keamanan Super Maksimum
Agus mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini tengah mempersiapkan pembangunan Lapas dengan sistem keamanan super maksimum di sebuah pulau terpencil. Proyek tersebut, katanya, merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
“Presiden ingin Indonesia memiliki Lapas modern dengan sistem keamanan tertinggi, dan itu sedang kami siapkan,” jelasnya.
Menteri Agus juga meninjau fasilitas kegiatan kerja di Lapas Kelas I Medan. Fasilitas ini untuk pelatihan keterampilan kerja bagi para Warga Binaan, seperti kerajinan, menjahit, dan kegiatan produktif lainnya.
Proyeksi kegiatan ini adalah untuk memotivasi para narapidana untuk memanfaatkan masa hukuman sebagai waktu pembinaan, sekaligus membuka peluang baru setelah bebas nanti.
Kunjungan ke lapas kelas I Medan ini merupakan rangakaian kunjungan kerja Menteri Imipas di Sumatra Utara. Ssehari sebelumnya, Menteri Agus meresmikan sistem Autogate di bandara Kualanamu. Autogate sebanyak 30 unit ini yang akan membantu efisiensi waktu pemeriksaan di bandara hingga hanya 10-15 detik per orang. Sistem Autogate ini tetap menjamin keamanan karena telah terintegrasi dengan database Interpol dan sistem pencegahan keberangkatan (cekal).